Monday, October 17, 2011

Pemahaman Tentang Penyakit Jantung Koroner


Penyakit Jantung Koroner adalah penyakit pembunuh nomor satu di Indonesia.
Jantung Koroner adalah jenis penyakit yang banyak menyerang penduduk Indonesia. Kondisi ini terjadi akibat penyempitan/penyumbatan di dinding nadi koroner karena adanya endapan lemak dan kolesterol sehingga mengakibatkan suplaian darah ke jantung menjadi terganggu. Perubahan pola hidup, pola makan, dan stres juga dapat mengakibatkan terjadinya penyakit jantung koroner.



APA penyakit jantung koroner atau myocard infraction (MCI) atau ishemic heart disease itu..??

Penyakit jantung koroner dapat terjadi jika pembuluh darah koroner tersumbat. Tugas pembuluh darah koroner adalah memasok makanan pada otot jantung supaya kerjanya normal. Pipa pembuluh koroner tersumbat oleh terbentuknya "lemak darah" yang terbuat dari tumbukan lemak kolersterol.

Kolesterol darah yang dibiarkan tinggi selama bertahun-tahun membentuk gundukan lemak atau atherosclerosis pada semua dinding pembuluh darah arteri tubuh, termasuk pada pembuluh koroner jantung.
Pembuluh koroner merupakan cabang dari pembuluh besar aorta jantung. Ukuran penampangnya cuma beberapa milimeter dengan tugas utama penyalur makanan ke jantung. Jantung sendiri memiliki empat cabang besar pembuluh koroner. Cabang kiri, kanan, depan dan yang melingkar. Pipa pembuluhnya melekat pada dinding jantung.


BAGAIMANA gejala serangan jantung koroner..??
Pembuluh darah yang tersumbat mengurangi pasokan darah ke otot jantung. Jantung menderita kekurangan nutrisi, lalu asam laktat akan meninggi, hal inilah yang merangsang saraf sehingga menimbulkan rasa nyeri di dada.

Nyeri pada bagian dada atau disebut angina pectoris munculnya secara tiba-tiba. Lama serangan biasanya kurang dari 20 menit, namun adakalanya sampai 1 jam. Rasa nyeri seperti tertekan, tertindih, terjepit, terbakar atau seperti diperas.
Awalnya di tulang dada kiri atau kanan dan bisa menjalar ke lengan, leher, bahu, tulang punggung sampai ke ulu hati. Wajah akan tampak pucat, berkeringat dingin sampai muntah - muntah.

Derajat keluhan dan gejala jantung koroner ditentukan oleh seberapa besar ukuran sumbatannya. Apabila masih ringan hanya akan menimbulkan nyeri dada sejenak. Semakin besar sumbatan yang ada, maka akan semakin lama dan berat derajat rasa nyerinya. keluhan nyeri dada umumnya baru terasa nyata jika sumbatan sudah lebih dari separuh ukuran penampang koroner atau jika sudah menyumbat total.

Berikut rangkuman gejala serangan jantung :
  • Nyeri dada atau rasa tak enak di bagian tengah dada; perasaan "tertekan," "berat" atau "remuk" yang berlangsung selama tak lebih dari beberapa menit atau berlalu hilang dan kembali.
  • Rasa sakit atau tak nyaman di bagian-bagian lain pada bagian tubuh atas, termasuk lengan, bahu, leher, rahang, atau perut. 
  • Sulit bernapas, sesak napas 
  • Berkeringat atau "keringat dingin"  
  • Rasa kembung, salah cerna, atau perasaan tersedak(mungkin terasa seperti “rasa panas dalam lambung”) 
  • Mual atau muntah
  • Sangat lemah atau gelisah
  • Detak jantung yang cepat atau tak teratur

APA setiap nyeri di dada itu pasti jantung koroner..??
Belum tentu. 
Rasa nyeri di dada juga bisa berasal dari jantung koroner. 
Kemungkinan bisa disebabkan oleh : 
  1. Gangguan otot dada
  2. Gangguan tulang leher
  3. Gangguan pada paru-paru
  4. Gangguan Lambung
  5. Gangguan kelenjar ludah perut atau pancreas
  6. Robekan pembuluh darah aorta dan
  7. faktor psikis belaka.
SIAPA yang biasanya terkena penyakit jantung koroner ..??
Pada umumnya penyakir jantung penyerang pada :
  • Orang dengan kadar lemak darahnya terbilang tinggi untuk triglyserida dan kolesterol
  • Orang berisiko terkena serangan jantung koroner jika perbandingan kolesterol total dengan HDL lebih dari nilai 4,5 untuk pria dan lebih dari 4,0 untuk wanita.
  • Obesitas
  • Darah tinggi / Hypertensi
  • Kencing manis / diabetes
  • Perokok
  • Stress
  • Kurang olahraga

Dibandingkan orang jangkung, maka orang pendek memiliki resiko lebih besar terkena jantung koroner, karena penampang koroner orang pendek lebih kecil lagi dibanding orang jangkung.

Orang dengan coronary prone personality punya kepribadian tipe A = Orang agresif, ambisius, kurang sabar, mabuk kerja, perfeksionis dan irama hidupnya serba cepat. Orang dengan kepribadian tipe A seperti ini lebih mudah terkena jantung koroner dibandingkan dengan yang kepribadiannya santai (tipe B)

Hampir 20% dari kasus jantung koroner adalah yang kolesterolnya normal, namun kolesterol HDL-nya rendah, sehingga rasio kolesterol total dengan HDL lebih dari 4,5. Sebaliknya yang rasionya kurang dari 4,5 pun bila kolesterol totalnya selalu tinggi juga sama beresiko terkena jantung koroner.

Faktor Stress kini dinilai dominan. Stress meningkatkan kadar adrenalin darah, sel platetet saling melengket dalam darah, selain kolesterol dan tekanan darah juga ikut meninggi. Dengan demikian aliran darah, dinding pembuluh darah, isi darah dan tekanan darah berubah menjadi tidak seimbang. Ujung dari keadaan demikian berakibat kian berkurangnya pasokan darah koroner.
Otot jantung peka terhadap kekurangan pasokan oksigen. Gangguan pasikan oksigen jantung memunculkan gangguan kerja jantung.


PADA usia berapa serangan jantung biasanya dimulai..??
Umumnya serangan jantung koroner mulai terjadi setelah usia 40 tahun.
Hanya 45% yang terjadi pada usia kurang dari 65 tahun dan 5% pada usia kurang dari 40 tahun. Lebih banyak terjadi pada pria daripada wanita.


Pola dan gaya hidup kita saat ini di era modern mengantarkan pada kondisi dimana serangan jantung koroner mungkin sudah lebih awal lagi. Orang sekarang rata-rata kolesterol darahnya sudah tinggi sejak usia 20 tahunan.


Proses "karat lemak" pada dinding koroner bertambah tebal 3% setiap tahunnya. Berarti tidak perlu menunggu 20 tahun untuk menjadi setebal atau sampai menyumbat koroner lebih dari 50%-nya dan pada saat seperti itu serangan jantung pada umumnya sudah mulai terasakan.






KAPAN biasanya serangan jantung itu muncul ..??
Pada tubuh yang sudah beresiko terserang jantung koroner, serangan sering muncul pada saat :

  1. Sehabis melakukan aktivitas fisik yang berat.
  2. Berjalan tergesa-gesa.
  3. Berjalan melawan arah angin bertiup.
  4. Berjalan mendaki.
  5. Sedang emosi.
  6. Pada tempat bercuaca dingin.
  7. Memakan sesuatu terlalu kenyang.\
  8. Saat beraktivitas sexual.
  9. Penerbangang jauh (akibat deep vein thrombosis).
Serangan jantung koroner juga sering kali terjadi pada dini hari. Konon ada pengaruh bioritmik harian (sirkadian). Studi lain menyebutkan serangan jantung koroner sering terjadi pada hari senin, kemungkinan akibat stress yang muncul setiap kali memasuki hari kerja lagi ( I hate monday )


APA serangan jantung koroner selalu bergejala ..??
Ada juga yang tampa keluhan dan gejala. Pada 25% kasus hanya mengeluh seperti masuk angin. Sebagian lagi sama sekali tidak merasakan apa-apa.


Seseorang yang menderita kecing manis/diabetes, serangan jantung koronernya biasanya tanpa gejala atau disebut silent attack karena persarafan perasa jantung menjadi tumpul akibat komplikasi kecing manisnya.


Pada kejadian silent attack dianggap merugikan dan berbahaya sebab suatu saat tiba-tiba langsung terjadi sumbatan total, lalu meninggal mendadak tampa didahului oleh tanda awal.
Pada seseorang yang mengeluh nyeri berarti diberi isyarat bakal muncul serangan, maka sebaiknya segera pergi berobat, namun jika awalnya yang sebenarnya masih ringan sebagai isyarat pendahuluan ketika sumbatan koroner masih diawal-awal tanpa keluhan, orang tidak diingatkan shingga langsung serangan terjadi saat sumbatan sudah terlanjur total.


catatan : Pria di atas umur 35 tahun dan wanita di atas umur 50 tahun  yang kurang gerak dan punya resiko koroner perlu rutin memeriksakan lemak darah (lipid) dan juga melakukan permeriksaan jantung treadmill.


BAGAIMANA tahu dengan pasti kalau pernah serangan jantung koroner..??
Jika ada riwayat neri dada, atau sedang nyeri dada, dengan pemeriksaan ECG dan atau dengan treadmill, akan dapat dipastikan adanya sumbatan koroner. Jika hasilnya masih meragukan dapat dilakukan pemeriksaan echocardiograpgy selain itu dapat pula dilakukan pemeriksaan angiography, yaitu menyuntikan zat kontras ke dalam pembuluh darah agar gambaran koroner terlihat di layar monitor.
Pemeriksaan angiograpgy lebih tinggi resikonya karena selain invasif dan juga memasukan sesuatu bahan ke dalam pembuluh darah dan berarti menyimpan bahaya.


Untuk pemeriksaan yang lebih aman dengan petanda biokimiawi. Dahulu digunakan CK-MB (Creatinine-kinase-Myoglobin) yang dilepas ke dalam darah 6 jam setelah nyeri dada dan normal lagi setelah 24 jam. Ada pula pemeriksaan dengan Troponin-T (c-TnT) dan Troponin-I (c-TnI) yang dilepas 12 - 24 jam setelah nyeri dada dan masih menetap sampai lebih dari 5 hari.


Kini dengan pencitraan menggunakan MRI (Magnetic Resonance Imaging) memakai Multislices 64 (atau 128). CT-Scan jauh lebih cermat dan akurat mendeteksi adanya sumbatan dan kondisi jantung umumnya, namun biayanya masih tinggi sehingga belum rutin dikerjakan untuk kasus yang bukan beresiko jantung koroner. Meskipun demikian, sebaiknya dilakukan untuk memastikan apakah pembuluh koroner masih utuh atau sudah mulai tersumbat.


APA yang harus dilakukan untuk menolong pasien terserang jantung koroner ..??
Beberapa hal yang perlu dilakukan :

  1. Jangan panik. Upayakan pasien dalam posisi terlentang setengah duduk.
  2. Dagu didongakan dan tidak dibiarkan menunduk (menekur) agar aliran udara perna[asan di leher tidak terhambat.
  3. Longgarkan leher baju, ikat pinggang dan sepatu.
  4. Lakukan [ernapasan buatan jika jantung dan pernapasan berhenti.

Selanjutnya tergantung hasil pemeriksaan dokter, mungkin memerlukan perawatan di CCU (Coronary Care Unit), tapi bisa juga tidak. 

Dokter memutuskan apakah sumbatan koronernya sudah perlu dilakukan operasi by-pass atau cukup dengan stents (kumparan gelungan cincin pelebar pembuluh darah koroner yang tersumbat lemak). Dokter yang menilai apakah harus langsung dilakukan tindakan koreksi koroner atau masih ada waktu untuk menunggu.
Jika masih ringan dan tidak ada komplikasi, maka dalam 3 - 4 hari pasca serangan koroner, umumnya sudah boleh pulang. Setelah 2 - 3 bulan sejak serangan, sudah boleh kembali melakukan aktivitas seperti kehidupan normal.

MENGAPA penting mencegah kerusakan jantung agar tidak lebih meluas ..?
Otot jantung yang kurang makan, selnya akan rusak dan mati. Pada bagian otot jantung yang selnya rusak dan mati, fungsi jantung mengalami gangguan. Semakin luas otot jantung yang rusak dan mati, semakin berat gangguan fungsi jantungnya. Jika meluasnya kerusakan otot jantung mengenai bilik jantung kiri, maka dapat mengancam nyawa oleh karena jantung sudah tidak berfungsi sama sekali.

SIAPA yang diindikasikan operasi bypass ..??
Coronay Artery Bypass Grafting (CABG) atau operasi bypass diindikasikan untuk yang angina berat (serangan jantung koroner hebat); sumbatan berat pada cabang koroner utama kiri; angina ringan pada 2 atau 3 koroner yang menyempit, dan jika dengan operasi akan meningkatkan harapan dan kualitas hidup.

Pada operasi bypass dilakukan penyambungan pembuluh secara potong kompas agar terbentuk aliran pintas pada pembuluh yang tersumbat. Cabang pembuluh pintas biasanya diambil dari pembuluh darah tungkai atau lengan si pasien sendiri.

APA yang dimaksud dengan dibalon ..??
Dibalon atau pembalonan dilakukan dengan menggunakan pipa kateter lentur yang ujungnya melekat balon. Saat dalam keadaan kempis, kateter berbalon disuntikan lewat pembuluh darah di paha menuju pembuluh koroner yang dituju dengan dipandu lewat layar monitor. 
Saat mencapai target sumbatan dan sekiranya masih memungkinkan balon digembungkan untuk melebarkan pembuluh koroner yang menyempit oleh sumbatan.

Jika kasusnya masih mungkin tidak dioperasi, dilakukan pembalonan atau PTCA (Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty). Lebih murah dibandingakan operasi bypass dan lebih ringan dari operasi bypass, selain memiliki keunggulan lain, seperti angka kematian pembalonan lebih rendah dibandingkan kematian operasi ;  mengulang tindakan pembalonan juga lebih aman dibandingkan operasi bypass.

Sangat perlu untuk meminta pendapat kedua sebelum memilih operasi bypass. Jika masih bisa dengan obat, maka tidak perlu pembalonan dan jika masih bisa dibalon tidak perlu operasi bypass..
Pembalonan biasanya hanya untuk satu koroner saja dan bisa berbahaya jika untuk kasus cabang koroner utama kiri. Dua perlima tindakan pembalonan dinilai keputusannya yang sebetulnya tidak perlu.

Operasi bypass bisa menimbulkan efek buruk pada jantung dan otak. Gangguan listrik jantung  atau mungkin terjadi henti jantung. Pada otak terjadi kerusakan sel otak, IQ menurun sementara, sampai pada kemungkinan stroke. Hal itu terjadi kemungkinan akibat sifat darah berubah selama pembedahan berlangsung oleh karena aliran darah dialirkan lewat mesin pengganti jantung.

No comments:

Post a Comment