Wednesday, January 30, 2013

Apa Saja Pantangan Bagi Penderita Asam Urat?


Penyakit asam urat disebabkan oleh menumpuknya kristal asam urat yang dihasilkan dari metabolisme zat purin. Oleh karena itu, untuk mengurangi kadar asam urat, Anda harus mengurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung zat purin. Berikut adalah contoh makanan yang menjadi pantangan bagi penderita penyakit asam urat:
  • Jeroan: ginjal, limpa, babat, usus, hati, paru dan otak
  • Seafood: udang, cumi-cumi, sotong, kerang, remis, tiram, kepiting, ikan teri, ikan sarden
  • Ekstrak daging seperti abon dan dendeng
  • Makanan yang sudah dikalengkan (contoh: kornet sapi, sarden)
  • Daging kambing, daging sapi, daging kuda
  • Bebek, angsa dan kalkun
  • Kacang-kacangan: kacang kedelai (termasuk hasil olahan seperti tempe, tauco, oncom, susu kedelai), kacang tanah, kacang hijau, tauge, melinjo, emping
  • Sayuran: kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur kuping, daun singkong, daun pepaya, kangkung
  • Keju, telur, krim, es krim, kaldu atau kuah daging yang kental
  • Buah-buahan tertentu seperti durian, nanas dan air kelapa
  • Makanan yang digoreng atau bersantan atau dimasak dengan menggunakan margarin/mentega
  • Makanan kaya protein dan lemak


`Selain pantangan makanan di atas, penderita asam urat juga harus banyak minum air putih (terutama bagi mereka yang mempunyai batu ginjal). Air putih akan membantu mengeluarkan kristal asam urat dari dalam tubuh melalui urine.
Kurangi konsumsi alkohol karena alkohol akan meningkatkan kadar asam laktat, yang menyebabkan pembuangan asam urat lewat urine berkurang. Akibatnya, asam urat tertahan dalam peredaran darah dan menumpuk di persendian. Hindari juga minuman fermentasi seperti bir, wiski, anggur, tape dan tuak karena mengandung senyawa alkohol.
Tips tambahan bagi penderita asam urat:
  • Konsumsi makanan yang mengandung potasium tinggi seperti kentang, yogurt, dan pisang
  • Konsumsi buah yang banyak mengandung vitamin C, seperti jeruk, pepaya dan strawberry
  • Contoh buah dan sayuran untuk mengobati penyakit asam urat: buah naga, belimbing wuluh, jahe, labu kuning, sawi hijau, sawi putih, serai dan tomat
  • Perbanyak konsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi
  • Kurangi konsumsi karbohidrat sederhana jenis fruktosa seperti gula, permen, arum manis, gulali dan sirup
  • Jangan minum aspirin
  • Jangan bekerja terlalu keras / kelelahan
  • Pada orang yang kegemukan (obesitas), biasanya kadar asam urat cepat naik tapi pengeluaran sedikit, maka sebaiknya turunkan berat badan dengan olahraga yang cukup
  • Sesuaikan asupan energi dengan kebutuhan tubuh, berdasarkan tinggi dan berat badan

Tuesday, January 29, 2013

Hepatitis A, B, C, D, E, Apa Bedanya?



Hepatitis berarti peradangan atau pembengkakan liver atau hati. Hepatitis adalah penyakit berbahaya karena menyerang hati, yang merupakan organ penting dengan ratusan fungsi.
Ada lima virus penyebab hepatitis, yang diberi nama hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, hepatitis D dan hepatitis E. Walaupun kelima virus tersebut dapat menghasilkan gejala yang mirip dan memiliki efek yang sama, masing-masing memiliki keunikan dalam cara penularan dan dampaknya terhadap kesehatan.
Hepatitis biasanya disebutkan menggunakan salah satu dari dua istilah, “akut” atau “kronis”. Penyakit akut mempengaruhi seseorang untuk waktu yang singkat dan bisa sembuh dalam beberapa minggu tanpa efek berkelanjutan. Penyakit kronis berlangsung lama, kadang-kadang seumur hidup seseorang.

Hepatitis A

Hepatitis A adalah satu-satunya hepatitis yang tidak serius dan sembuh secara spontan tanpa meninggalkan jejak. Penyakit ini bersifat akut, hanya membuat kita sakit sekitar 1 sampai 2 minggu. Virus Hepatitis A (HAV) yang menjadi penyebabnya sangat mudah menular, terutama melalui makanan dan air yang terkontaminasi oleh tinja orang yang terinfeksi. Kebersihan yang buruk pada saat menyiapkan dan menyantap makanan memudahkan penularan virus ini. Karena itu, penyakit ini hanya berjangkit di masyarakat yang kesadaran kebersihannya rendah.
Hepatitis A dapat menyebabkan pembengkakan hati, tetapi jarang menyebabkan kerusakan permanen. Anda mungkin merasa seperti terkena flu, mual, lemas, kehilangan nafsu makan, nyeri perut dan ikterik (mata/kulit berwarna kuning, tinja berwarna pucat dan urin berwarna gelap) atau mungkin tidak merasakan gejala sama sekali.
Virus hepatitis A biasanya menghilang sendiri setelah beberapa minggu. Untuk mencegah infeksi HAV, ada vaksin hepatitis A untuk menangkalnya.

Hepatitis B

Pemberian Vaksin Hepatitis B
Pada bayi:
-Vaksinasi I: baru lahir s.d. 2 bulan
-Vaksinasi II: usia 1 s.d. 4 bulan
-Vaksinasi III: usia 6 s.d. 18 bulan
Pada orang dewasa:
Pada usia 18 tahun atau lebih, terutama untuk pengguna narkoba suntik, tenaga kesehatan, pasien HIV, pasien liver kronis, dll. Vaksin diberikan 3 kali dalam 6 bulan, yaitu pada bulan ke-0, 1 dan 6, atau pada bulan ke-0, 2, dan 4.
Hepatitis B adalah jenis penyakit liver berbahaya dan dapat berakibat fatal. Virus Hepatitis B (HBV) ditularkan melalui hubungan seksual, darah (injeksi intravena, transfusi), peralatan medis yang tidak steril atau dari ibu ke anak pada saat melahirkan.
Pada 90% kasus HBV menghilang secara alami, tetapi pada 10% kasus lainnya virus tersebut tetap bertahan dan mengembangkan penyakit kronis, yang kemudian bisa menyebabkan sirosis atau kanker hati. Banyak bayi dan anak-anak yang terkena hepatitis B tidak betul-betul sembuh, sehingga mendapatkan masalah liver di usia dewasa. Anda perlu berhati-hati dengan virus HBV karena dapat ditularkan oleh orang yang sehat (yang tidak mengembangkan penyakit hepatitis B) tetapi membawa virus ini.
Hepatitis B seringkali tidak menimbulkan gejala. Bila ada gejala, keluhan yang khas dirasakan adalah nyeri dan gatal di persendian, mual, kehilangan nafsu makan, nyeri perut, dan ikterik. Hepatitis B dapat ditangkal dengan vaksin. Anak-anak biasanya mendapatkan vaksin ini sebagai bagian dari program vaksinasi anak.

Hepatitis C

Hepatitis C menular terutama melalui darah. Sebelumnya, transfusi darah bertanggung jawab atas 80% kasus hepatitis C. Kini hal tersebut tidak lagi terjadi berkat kontrol yang lebih ketat dalam proses donor dan transfusi darah. Virus ditularkan terutama melalui penggunaan jarum suntik untuk menyuntikkan obat-obatan, pembuatan tato dan body piercing yang dilakukan dalam kondisi tidak higienis.
Penularan virus hepatitis C (HCV) juga dimungkinkan melalui hubungan seksual dan dari ibu ke anak saat melahirkan, tetapi kasusnya lebih jarang. Seperti halnya pada hepatitis B, banyak orang yang sehat menyebarkan virus ini tanpa disadari.
Gejala hepatitis C sama dengan hepatitis B. Namun, hepatitis C lebih berbahaya karena virusnya sulit menghilang. Pada sebagian besar pasien (70% lebih), virus HCV terus bertahan di dalam tubuh sehingga mengganggu fungsi liver.
Evolusi hepatitis C tidak dapat diprediksi. Infeksi akut sering tanpa gejala (asimtomatik). Kemudian, fungsi liver dapat membaik atau memburuk selama beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun. Pada sekitar 20% pasien penyakitnya berkembang sehingga menyebabkan sirosis. Saat ini belum ada vaksin yang dapat melindungi kita terhadap hepatitis C.

Hepatitis D

Hepatitis D, juga disebut virus delta, adalah virus cacat yang memerlukan pertolongan virus hepatitis B untuk berkembang biak sehingga hanya ditemukan pada orang yang terinfeksi hepatitis B. Virus hepatitis D (HDV) adalah yang paling jarang tapi paling berbahaya dari semua virus hepatitis.
Pola penularan hepatitis D mirip dengan hepatitis B. Diperkirakan sekitar 15 juta orang di dunia yang terkena hepatitis B (HBsAg +) juga terinfeksi hepatitis D. Infeksi hepatitis D dapat terjadi bersamaan (koinfeksi) atau setelah seseorang terkena hepatitis B kronis (superinfeksi).
Orang yang terkena koinfeksi hepatitis B dan hepatitis D mungkin mengalami penyakit akut serius dan berisiko tinggi mengalami gagal hati akut. Orang yang terkena superinfeksi hepatitis D biasanya mengembangkan infeksi hepatitis D kronis yang berpeluang besar (70% d- 80%) menjadi sirosis.
Tidak ada vaksin hepatitis D, namun dengan mendapatkan vaksinasi hepatitis B maka otomatis Anda akan terlindungi dari virus ini karena HDV tidak mungkin hidup tanpa HBV.

Hepatitis E

Hepatitis E mirip dengan hepatitis A. Virus hepatitis E (HEV) ditularkan melalui kotoran manusia ke mulut dan menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Tingkat tertinggi infeksi hepatitis E terjadi di daerah bersanitasi buruk yang mendukung penularan virus.
Hepatitis E menyebabkan penyakit akut tetapi tidak menyebabkan infeksi kronis. Secara umum, penderita hepatitis E sembuh tanpa penyakit jangka panjang. Pada sebagian sangat kecil pasien (1-4%), terutama pada ibu hamil, hepatitis E menyebabkan gagal hati akut yang berbahaya. Saat ini belum ada vaksin hepatitis E yang tersedia secara komersial. Anda hanya dapat mencegahnya melalui penerapan standar kebersihan yang baik.

Sunday, January 20, 2013

LOWONGAN KERJA 2013

 
Dibutuhkan segera posisi MARKETING EXECUTIVE

Persyaratan :
1. Wanita berpenampilan menarik, max 27 tahun
2. Tinggi badan min.165 cm
3. Pendidikan minimal D3
4. Dapat berbahasa Inggris(lisan/tulisan)
6. Dapat berkomunikasi dengan baik
7. Memiliki Relasi dan Network yang luas
8. Tinggal di wilayah Makassar
9. Siap Bekerja dalam Target
10. Diutamakan yang berpengalaman

Lamaran diantar langsung ke RS Awal Bros Lt.9(Div.Marketing)
Jl. Jend. Urip Sumoharjo No.43, Makassar
WALK IN INTERVIEW : 09.00 - 16.00



Sunday, January 6, 2013

Masalah Kesuburan Pada Pasutri

Banyak orang yang bertanya tentang permasalahan yang mereka alami terkait dengan kesuburan.  Dan Masalah kesuburan memang merupakan hal yang sangat menganggu bahkan bisa mengancam keutuhan rumah tangga. Permasalahan ini terjadi akibat terganggunya sistem reproduksi pada wanita dan menurunnya kualitas sperma pada pria. Seorang peneliti asal Prancis mengungkapkan bahwa kesuburan seorang pria dan kehamilan wanita akan menurun drastis ketika mencapai usia 40 tahun. Penelitian ini dilakukan terhadap 2.000 orang pasang yang secara rutin menjalani tes kesuburan. Dari tes yang dilakukan di dapatkan bahwa kehamilan akan gagal sebanyak 70% pada pasangan suami istri dimana sang pria telah berumur di atas 40 tahun.
Masalah kesuburan atau infertilitas ditegakkan apabila pasangan suami istri yang menikah dalam jangka waktu 2 tahun dan belum juga di berikan momongan padahal mereka tidak menggunakan alat kontrasepsi. Jika hal ini terjadi, maka jelas terjadi masalah kesuburan yang cukup seriius yang harus segera di konsultasikan kepada dokter agar mendapatkan terapi untuk penyembuhannya.
Penyebab terjadinya masalah kesuburan sebenarnnya bukan hanya pada wanita melainkan pada kaum pria. Banyak anggapan yang mengatakan bahwa waitalah yang tidak mempunyai kesuburan yang baik (mandul). Anggapan yang seperti ini adalah salah. Berikut penyebab terjadinya masalah pada kesuburan antara lain :
A.    Penyebab terjadinya masalah kesuburan pada Pria
KelainaGenetik
Meskipun jarang, ketidaksuburan pria dapat disebabkan oleh kelainan genetik seperti cystic fibrosis. Gangguan genetik meliputi kelainan pada kromosom seks, yang terjadi pada sindrom Klinefelter.
Ganguan Hormonal
Gangguan hormonal dapat menghalangi produksi sperma. Untuk merangsan testis dalam menghasilkan sperma maka diperlukan ormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari. Kinrtja testis tidak sempurna apabila jumlah hormon menurun secara signifikan.
Varikokel
Merupakan pelebaran pembuluh darah vena di sekitar buah zakar. Indikasi varikokel adalah terdapatnya benjolan pada bagian atas buah zakar dan biasanya terjadi pada sisi kiri.
Sumbatan Saluran Sperma
Biasanya karena faktor genetik. Selain itu, faktor infeksi juga dapat menyebabkan terjadinya sumbatan saluran sperma. Infeksi ini dapat disebabkan oleh bakteri melalui hubungan seksual.
Impotensi
Penyakit pembuluh darah seperti aterosklarosis bisa meyebabkan impotensi. Impotensi juga bisa terjadi akabit adanya bekuan darah atau akibat pembedahan pembuluh darah yang menyebabkan terganggunya aliran darah arteri ke penis. Kerusakan saraf yang menuju dan meninggalkan penis akan mengakibatkan impotensi.
Kebiasaan Merokok
Nikotin membuat darah mengental sehingga tidak bisa beredar dengan lancar, termasuk di pembuluh darah alat kelamin. Akibatnya, terjadi gangguan seksual seperti ejakulasi dini, ereksi tidak sempurna, bahkan impotensi.
Kebiasaan Minum Minuman Beralkohol
Minum alkohol dalam jumlah yang besar dapat menurunkan kadar hormon testoteron sehingga menganggu kadar hormon serta kualitas hormon.
Pengaruh Radiasi
Radiasi yang terpapar dalam tubuh akan mengganggu konsentrasi dan kualitas sperma. Selain itu sperma yang terkena pengaruh radiasi akan memiliki gerakan berenang yang kurang baik yang akan mengurangi kesempatan untuk pembuahan.
Pengaruh Obat
Obat-obatan seperti antibiotik, pereda rasa sakit, obat penenang, dan obat hormonal dapat menurunkan kesuburan pria.

B.     Penyebab terjadinya masalah kesuburan pada wanita
Sumbatan pada saluran telur
Sumbatan saluran telur disebabkan antara lain adanya perlekatan pada sekitar saluran telur, hal ini sebagai akibat dari Infeksi Menular Seksual (IMS) dan radang panggul sehingga menghambat pertemuan sel telur dengan sperma.
Endometriotis
Merupakan sel selaput lendir rahim yang tumbuh pada tempat yang tidak semestinya yaitu di indung telur. Hal ini dapat menimbulkan perlekatan pada sekitar saluran telur atau pada organ reproduksi yang lain.
Kelainan lendir pada leher rahim
Lendir pada leher rahim yang terlalu pekat dapat menghambat laju gerakan sperma. Sedangkan, lendir leher rahim yang terlalu asam dapat mematikan sperma.
Berat badan yang tidak seimbang
Tubuh memerlukan 17 % dari lemak tubuh di awal masa siklus haid, dan 22 % di sepanjang siklus haid. Lemak tubuh mengandung enzim aromatase yang dibutuhkan untuk memproduksi estrogen. Jadi, jika persediaan lemak dalam tubuh tidak memadai akan mempengaruhi terhadap ketidaksuburan seorang wanita.
Faktor Usia
Pada wanita yang memasuki usia 35 tahun, kesuburan akan menurun dan semakin menurun secara drastis di usia 37 tahun sampai akhirnya masuk pada masa menopause yaitu usia 40-45 tahun keatas. Cadangan sel telur akan terus berkurang setiap kali wanita mengalami hais dan lama kelamaan akan habis saat menopause. Sebaliknya, usia tidak membatasi tingkat kesuburan pria karena sel-sel sperma akan terus diproduksi selama anatominya normal.
Perasaan Jenuh atau Stres
Gaya hidup sangat mempengaruhi kejadian infertilitas. Gaya hidup yang serba cepat dan kompetitif rentan membuat seseorang terkena stres. Padahal kondisi jiwa yang penuh gejolak bisa menyebabkan gangguan ovulasi, ganguan spermatogenesis, spase tuba fallopi dan menurunnya frekuensi hubungan suami istri.
Kelainan Mulut Rahim
Mulut rahim yang normal menarah ke depan (antefleksi) sehingga berhadapan langsung dengan dinding belakang vagina. Kondisi inilah yang memungkinkan spermatozoa sampai ke dalam saluran mulut rahim yang menghubungkan antara vagina dan rongga rahim. Pennyimpangan dari posisi normal seperti retrofleksi (posisi rahim menghadap ke belakang) dapat menghambat terjadinya kehamilan.
Kelainan Rahim
Adanya kelainan rongga rahim karena perlengketan, mioma atau polip, peradangan endometrium dan gangguan kontraksi rahim, dapat menganggu transportasi spermatozoa dan dapat berakibat fatal yaitu keguguran/ kematian pada janin.

Friday, January 4, 2013

Bahaya Softlens Atau Lensa Kontak Bagi Kesehatan Mata

Soft Lens Atau Kontaks Lens memang dapat menggubah sedikit penampilan. Tetapi juga ada efek sampingnya...
untuk lebih jelasnya, bacalah artikel berikut
 
Penggunaan softlens kini semakin menjadi tren di masyarakat. Alat bantu penglihatan yang satu ini memang memudahkan seseorang untuk dapat melihat tanpa harus memakai kacamata. Pada waktu pertama kali menggunakan softlens, pengguna biasanya sudah diingatkan untuk dapat menjaga higienitas softlens. Kurangnya menjaga higienitas dapat mengakibatkan pengguna mengalami acanthamoeba keratitis. Ini merupakan komplikasi pemakaian softlens yang jarang sekali terjadi. Namun, kasus ini dapat menjadi sangat serius karena bisa menimbulkan gangguan pada penglihatan, bahkan dapat bertambah parah hingga seseorang kehilangan pandangannya dan akhirnya buta.
 
Acanthamoeba castellani adalah suatu mikroorganisme yang banyak ditemukan pada air terkontaminasi, tanah, sistem pipa limbah rumah tangga, menara pendingin, dan sistem pemanas/ventilasi/pendingin udara. Acanthamoeba castellani akan menyebabkan penyakit mata yang disebut acanthamoeba keratitis.
 
Acanthamoeba keratitis biasanya berhubungan dengan penggunaan softlens, termasuk lensa silikon hidrogel dan pemakaian lensa kontak yang kaku sepanjang malam untuk memperbaiki orthokeratologi. Acanthamoeba keratitis juga dapat terjadi pada orang yang tidak memakai kontak lensa yaitu mereka yang matanya terkontaminasi oleh air atau tanah. Acanthamoeba keratitis dapat terjadi pada berbagai ras, jenis kelamin, dan usia. Biasanya terjadi pada usia muda dan orang sehat.
 
Acanthamoeba keratitis sering terjadi karena pasien tidak menyimpan atau mensterilkan lensa kontak dengan benar sehingga mengakibatkan terjadinya infeksi pada mata. Selain dari faktor subjek pengguna, ada pula aktifitas yang dapat menjadi faktor risiko terjadinya penyakit ini yaitu memakai lensa kontak saat berenang atau mandi di pancuran/shower tanpa melepas lensa kontak.
 
Penegakkan diagnosis acanthamoeba keratitis sangat jarang dilakukan secara tepat pada tahap awal. Penyakit ini biasanya baru dapat terdiagnosa setelah semua usaha pengobatan yang dilakukan mengalami kegagalan. Penderita acanthamoeba keratitis sering mengalami pengobatan yang salah karena penyakit ini sering dikira sebagai herpes simpleks keratitis. Penyakit-penyakit lain yang juga memiliki kemiripan dengan acanthamoeba keratitis adalah keratitis akibat jamur dan keratitis akibat mycobakteri.
Seseorang dengan faktor risiko acanthamoeba keratitis perlu memeriksakan matanya ke dokter apabila dicurigai adanya tanda atau gejala penyakit ini yaitu mata merah, nyeri mata setelah melepas softlens dan bertahan dalam jangka waktu tertentu, keluar air mata terus menerus, sensitif terhadap cahaya/fotofobia, pandangan kabur, dan perasaan adanya sesuatu pada mata. Pada acanthamoeba keratitis yang lebih lanjut dapat terlihat seperti adanya cincin yang menutupi iris mata. Diagnosis dibuktikan dengan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan kultur biopsi kornea dengan menemukan bentuk amoebanya (trofozoid/kista), confocal microscope, dan pemeriksaan sitologi. Kotak penyimpanan kontak lensa dan cairan pembersih yang digunakan juga perlu diperiksa untuk ditentukan apakah ikut terkontaminasi atau tidak.
 
Pada tahap awal perjalanan penyakit, pengobatan biasa dimulai dengan pemberian topikal propamidine isethionate (larutan 1%) secara intensif, polyhexamethylene biguanide (larutan 0,01-0,02%), dan obat tetes mata neomycin. Topikal kortikosteroid juga dapat diberikan untuk mengurangi reaksi radang pada kornea dan untuk mengurangi gejala yang ada. Pada tahap lanjut dari acanthamoeba keratitis, diberikan penatalaksanaan berupa keratoplasty untuk mengurangi progresivitas dari infeksi. Bila organisme telah mencapai sklera mata maka terapi obat dan operasi sudah tidak berhasil lagi.
 
Tindakan pencegahan utama terhadap acanthamoeba keratitis dilakukan dengan menjaga higienitas softlens dan melakukan perawatan secara benar.
 Microbial keratitis adalah sejenis amuba yang menyebabkan penyakit mata. Amuba ini ditemukan pada para pengguna soft-lens. Dari 39 orang yang penderita di UK, 21 orang di antaranya merupakan pengguna produk AMO Complete Moisture Plus. Karena itu, produk ini sudah ditarik dari pasaran sejak 25 Mei 2007.

Menggunakan soft lens memang cukup riskan. Nasehat paling umum yang terkait dengan pemakaian soft-lens yaitu:
  • Jangan gunakan soft-lens sewaktu tidur.
  • Jangan gunakan soft-lens seharian.
  • Cucilah soft lens sebagaimana mestinya.
  • Jangan gunakan soft-lens yang sudah kadaluarsa.
  • Cucilah wadah soft-lens lalu biarkan kering sendiri tidak perlu dilap dengan tisu/kain.
  • Bila terjadi iritasi, sakit, atau mata merah segera kunjungi dokter mata untuk diperiksa.
  • Tentunya lebih baik jika tidak menggunakan soft-lens.
Khusus untuk solution soft-lens, banyak orang berpendapat bahwa harga tidak mempengaruhi kualitas. Berapapun harganya solution tersebut, isinya juga sama-sama larutan saline

Ini contoh penyakit mata yang disebabkan oleh jenis amuba Microbial keratitis :