Sunday, October 23, 2011

Makanan Penderita Insomnia

Jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala insomnia sedang atau kronis. Namun, jika masih pada tingkat sementara, cobalah mengonsumsi tiga jenis makanan berikut untuk membuat tidur lebih berkualitas.

Pisang
Mengonsumsi snack berkarbohidrat tinggi seperti pisang akan meningkatkan kadar tryptophan dalam otak. Senyawa amino itu meningkatkan konsentrasi serotonin yang membuat seseorang mengantuk.

Wijen & Biji Bunga Matahari
Biji-bijian kaya magnesium itu sangat bermanfaat untuk relaksasi otot. Mengonsumsi senggenggam pada malam hari sangat baik untuk penderita gangguan tidur akibat stres.

Susu
Minuman hangat mengandung susu bermanfaat meredakan nyeri tubuh. Kandungan susu juga mencipta gula alami yang dapat menstimulasi produksi serotonin.

Ada beberapa cara menangani masalah sulit tidur ini. Di antaranya :
1. Jangan terlalu sering mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein, sebab kafein dapat meningkatkan kerja jantung dan kerja otak yang mengakibatkan sulit tidur. Seperti halnya kopi, normalnya hanya di konsumsi sehari sekali 1 cangkir. Lebih dari itu sudah menyebabkan ketidak seimbangan metabolism tubuh. 2. Perbanyaklah makan sayuran terutama yang mengandung zat besi seperti kangkung dan brokoli. Karena kedua sayuran ini dipercaya dapat memperbaiki metabolism tubuh yang mampu menenangkan pikiran.
3. Olahraga yang teratur serta penuhi gaya hidup seimbang. Jogging di pagi hari akan sangat bagus untuk meningkatkan volume pernafasan sehingga kita selalu memperoleh asupan oksigen yang cukup. Dengan demikian nutrisi darah ke otak cukup untuk memacu aktivitas sehari-hari dengan baik.
4. Jangan terlalu banyak memikirkan masalah menjelang tidur. Lupakanlah sejenak dan pejamkan mata anda dengan rileks. Percayalah bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Fokuskan anda pada waktu istirahat anda sejenak untuk kemudian bisa berpikir tenang dalam mengatasi masalah.
5. Cobalah matikan lampu. Pejamkan mata perlahan dan hypnosis diri anda memasuki dunia tidur yang nyenyak.
6.Jangan biarkan komputer, TV atau radio di sebelah anda tetap menyala. Biarkan anda dalam keheningan sehingga kualitas tidur anda bagus dan anda akan segar kembali keesokan harinya.
7. Bila anda masih saja sulit mengatasi Insomnia sebaiknya anda menghubungi dokter, psikolog atau psikiater yang mampu membantu anda.
Minum obat tidur dan obat anti depressi bukanlah jalan yang terbaik mengatasi masalah susah tidur anda, terutama jika obat-obatan itu tidak dibawah pengawasan dokter. Yang terpenting dalam mengatasi Insomnia ini adalah kemampuan anda mengendalikan masalah dalam hidup anda, karena pada dasarnya tak ada seorangpun yang hidup tanpa terbebani masalah.

Apa Itu Insomnia

 
Insomnia adalah gejala kelainan dalam tidur berupa kesulitan berulang untuk tidur atau mempertahankan tidur walaupun ada kesempatan untuk itu. Gejala tersebut biasanya diikuti gangguan fungsional saat bangun.
 
Insomnia sering disebabkan oleh adanya suatu penyakit atau akibat adanya permasalahan psikologis. Dalam hal ini, bantuan medis atau psikologis akan diperlukan. Salah satu terapi psikologis yang efektif menangani insomnia adalah terapi kognitif.Dalam terapi tersebut, seorang pasien diajari untuk memperbaiki kebiasaan tidur dan menghilangkan asumsi yang kontra-produktif mengenai tidur.

Banyak penderita insomnia tergantung pada obat tidur dan zat penenang lainnya untuk bisa beristirahat. Semua obat sedatif memiliki potensi untuk menyebabkan ketergantungan psikologis berupa anggapan bahwa mereka tidak dapat tidur tanpa obat tersebut.

Diagnosa

Spesialis tidur kedokteran memenuhi syarat untuk mendiagnosis berbagai gangguan tidur. Pasien dengan berbagai penyakit termasuk sindrom fase tidur tertunda sering salah didiagnosis sebagai Insomnia.
Untuk mendiagnosis insomnia, dilakukan penilaian terhadap:
  • Pola tidur penderita.
  • Pemakaian obat-obatan, alkohol, atau obat terlarang.
  • Tingkatan stres psikis.
  • Riwayat medis.
  • Aktivitas fisik.
Diagnosis berdasarkan kepada kebutuhan tidur secara individual.

Penyebab

Insomnia bukan suatu penyakit, tetapi merupakan suatu gejala yang memiliki berbagai penyebab, seperti kelainan emosional,kelainan fisik dan pemakaian obat-obatan.

Sulit tidur sering terjadi, baik pada usia muda maupun usia lanjut; dan seringkali timbul bersamaan dengan gangguan emosional, seperti kecemasan, kegelisahan, depresi atau ketakutan.

Kadang seseorang sulit tidur hanya karena badan dan otaknya tidak lelah.
Dengan bertambahnya usia, waktu tidur cenderung berkurang. Stadium tidur juga berubah, dimana stadium 4 menjadi lebih pendek dan pada akhirnya menghilang, dan pada semua stadium lebih banyak terjaga. Perubahan ini, walaupun normal, sering membuat orang tua berfikir bahwa mereka tidak cukup tidur.

Pola terbangun pada dini hari lebih sering ditemukan pada usia lanjut. Beberapa orang tertidur secara normal tetapi terbangun beberapa jam kemudian dan sulit untuk tertidur kembali.

Kadang mereka tidur dalam keadaan gelisah dan merasa belum puas tidur. Terbangun pada dini hari, pada usia berapapun, merupakan pertanda dari depresi.

Orang yang pola tidurnya terganggu dapat mengalami irama tidur yang terbalik, mereka tertidur bukan pada waktunya tidur dan bangun pada saatnya tidur.
Hal ini sering terjadi sebagai akibat dari:
  • Jet lag (terutama jika bepergian dari timur ke barat).
  • Bekerja pada malam hari.
  • Sering berubah-ubah jam kerja.
  • Penggunaan alkohol yang berlebihan.
  • Efek samping obat (kadang-kadang).
  • Kerusakan pada otak (karena ensefalitis, stroke, penyakit Alzheimer).

Gejala

Penderita mengalami kesulitan untuk tertidur atau sering terjaga di malam hari dan sepanjang hari merasakan kelelahan.

Pengobatan

Pengobatan insomnia tergantung kepada penyebab dan beratnya insomnia.Orang tua yang mengalami perubahan tidur karena bertambahnya usia, biasanya tidak memerlukan pengobatan, karena perubahan tersebut adalah normal.

Penderita insomnia hendaknya tetap tenang dan santai beberapa jam sebelum waktu tidur tiba dan menciptakan suasana yang nyaman di kamar tidur; cahaya yang redup dan tidak berisik.

Jika penyebabnya adalah stres emosional, diberikan obat untuk mengurangi stres. Jika penyebabnya adalah depresi, diberikan obat anti-depresi.

Jika gangguan tidur berhubungan dengan aktivitas normal penderita dan penderita merasa sehat, bisa diberikan obat tidur untuk sementara waktu. Alternatif lain untuk mengatasi insomnia tanpa obat-obatan adalah dengan terapi hipnosis atau hipnoterapi.

Durasi Tidur dan Kematian

Sebuah survei dari 1,1 juta penduduk di Amerika yang dilakukan oleh American Cancer Society menemukan bahwa mereka yang dilaporkan tidur sekitar 7 jam setiap malam memiliki tingkat kematian terendah, sedangkan orang-orang yang tidur kurang dari 6 jam atau lebih dari 8 jam lebih tinggi tingkat kematiannya. Tidur selama 8,5 jam atau lebih setiap malamdapat meningkatkan angka kematian sebesar 15%. Insomnia kronis – tidur kurang dari 3,5 jam (wanita) dan 4,5 jam (laki-laki) juga dapat menyebabkan kenaikan sebesar 15% tingkat kematian. Setelah mengontrol durasi tidur dan insomnia, penggunaan pil tidur juga berkaitan dengan peningkatan angka kematian.

No comments:

Post a Comment