Monday, September 30, 2013

Deteksi Dini Diabetes Pada Anak

Ada banyak informasi yang tersebar tentang seputar bahaya diabetes. Penyakit diabetes tidak hanya dapat diderita oleh orang dewasa akan tetapi anak-anak pun tentan terhadap penyakit diabetes. Penyakit diabetes merupakan penyakit kronis kedua yang paling sering di derita anak-anak setelah penyakit asma.
“Diabetes adalah salah satu dari jenis penyakit kronis yang paling sering di derita anak-anak selain asma, namun persentase penderita penyakit ini memang masih tergolong kecil, “ ujar penasihat Parents, Loro Laffel, MD, kepala seksi anak, remaja, dan orang dewasa di Joslin Diabetes Center, Harvard University. Berdasarkan riset mutakhir, lebih dari 9 juta anak-anak dideteksi menderita asma, sementara hanya sekitar 192.000 anak menderita diabetes –baik tipe 1 (yang dijuluki diabetes remaja) atau tipe 2 yang biasanya muncul pada orang dewasa.

Pemeriksaan dini akan diabetes pada anak wajib dilakukan. Hal ini untuk mengantisipasi kemungkinan penanganan diabetes yang terlambat. Bagaimanakah cara mendeteksi dini diabetes pada anak? Mari kita ungkap semuanya.

Deteksi Dini Diabetes Pada Anak

Cara memeriksa dini diabetes pada anak bisa di lakukan dengan serangkaian tes darah. Tes ini tentu saja berupa tes kadar glukosa darah di laboratorium. Jika kadar gula darahnya di atas normal (di atas 150 ml/dL) maka anak tersebut positif diabetes.
Akan tetapi sebelum tes darah, ada cara mudah dalam memeriksa dini diabetes pada anak yang bisa di lakukan sendiri. Cara tersebut dilakukan dengan mewaspadai gejala dan tanda diabetes pada anak-anak.
Berikut ini adalah tanda dan gejala diabetes pada anak yang bisa di jadikan indikator ada tidaknya penyakit diabetes pada anak :
  1. Seringnya buang air kecil lebih dari biasanya. Hal ini karena ginjal bekerja terlalu keras sehingga air langsung dibuang tanpa diserap secara benar glukosanya.
  2. Naiknya rasa lapar dan haus. Hal ini karena glukosa yang ada di tubuhnya tidak dipakai untuk metabolism anak tetapi langsung dibuang karena kerja insulin yang rusak. Haus terus karena anak dehidrasi.
  3. Turun berat badan secara drastis. Hal ini karena lapisan lemak tubuh dibakar terus menerus sebagai pengganti glukosa yang dibuang.
  4. Ruam popok yang parah. Hal ini karena komplikasi kulit bayi yang sangat lembab, kadar glukosa darah yang tinggi, dan infeksi kuman.
  5. Sensitif, terlihat dari anak yang menjadi cengeng/nangis terus menerus lebih dari biasanya. Hal ini karena fluktuasi glukosa darah yang membuat mood anak yang berubah-ubah.
  6. Kelelahan,terlihat dari anak yang tidak seaktif biasanya. Maunya terus tidur dan digendong.
  7. Perubahan struktur kulit yang menjadi kasar dan kehitaman. Hal ini karena kadar air yang membuatnya lembab dan cerah hilang akibat dehidrasi.
  8. Kaburnya penglihatan. Hal ini karena adanya perubahan lensa mata akibat kadar glukosa darah yang tinggi.

Memeriksa dini diabetes pada anak dengan memperhatikan tanda dan gejala diabetes pada anak, pasti akan membuat penanganan penyakit diabetes pada anak menjadi lebih mudah. Faktor riwayat diabetes di dalam keluarga juga patut di pertimbangkan, karena tak jarang, anak-anak mendapatkan gen diabetes dari keluarganya.

No comments:

Post a Comment