Rumah Sakit Awal Bros Makassar merupakan Rumah Sakit ke 6 yang didirikan oleh RS Awal Bros Hospital Group. RS Awal Bros yang lainnya berada di Batam, Bekasi, Pekanbaru dan Tangerang. Dibandingkan dengan RS Awal Bros lainnya, Rumah Sakit Awal Bros Makassar memiliki layanan unggulan yakni pada penyakit jantung.
Friday, October 21, 2011
PENYEBAB SAKIT GIGI BERLUBANG
Hal-hal yang mendukung terjadinya Definisi Karies Gig. karies gigi:gigi yang peka, yaitu Sekilas info kesehatan gigi, gigi yang mengandung sedikit fluor atau memiliki lubang, lekukan maupun alur yang menahan plak.bakteri, mulut mengandung sejumlah besar bakteri, tetapi hanya bakteri jenis tertentu yang menyebabkan pembusukan gigi. yang paling sering adalah bakteri streptococcus mutans. sisa-sisa makanan.
Dalam keadaan normal, di dalam mulut terdapat bakteri. bakteri ini mengubah semua makanan (terutama gula dan karbohidrat) menjadi asam.
Bakteri, asam, sisa makanan dan ludah bergabung membentuk bahan lengket yang disebut plak, yang menempel pada gigi. plak paling banyak ditemukan di gigi geraham belakang.
Jika tidak dibersihkan maka plak akan membentuk mineral yang disebut karang gigi (kalkulus, tartar).
Plak dan kalkulus bisa mengiritasi Kalau Gusi Berdarahgus sehingga timbul gingivitis.
Gejala
Tidak semua nyeri gigi disebabkan karena kavitasi. Sakit gigi dapat terjadi karena:
• akar tercemar, tetapi tidak membusuk
• terlalu kuat mengunyah
• gigi patah.
Penyumbatan sinus bisa menyebabkan gigi atas menjadi peka. Biasanya, suatu kavitasi di dalam enamel tidak menyebabkan sakit; nyeri baru timbul jika pembusukan sudah mencapai dentin. Nyeri yang dirasakan jika meminum minuman dingin atau Kesehatan Gigi Tergantung pada Pola Makan makan permen menunjukkan bahwa pulpa masih sehat. Jika pengobatan dilakukan pada stadium ini, maka gigi bisa diselamatkan dan tampaknya tidak akan timbul nyeri maupun kesulitan menelan.
Suatu kavitasi yang timbul di dekat atau telah mencapai pulpa menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki. Nyeri tetap ada walaupun perangsangnya dihilangkan (contohnya air dingin ). Bahkan gigi terasa sakit meskipun tidak ada perangsangan (sakit gigi spontan).
Jika bakteri masuk ke dalam pulpa dan pulpa mati, maka untuk sementara waktu nyeri akan hilang. tetapi tidak lama kemudian (beberapa jam sampai beberapa hari) jika dipakai untuk menggigit atau jika lidah maupun jari tangan menekan gigi yang terkena, maka gigi menjadi peka karena peradangan dan infeksi telah menyebar keluar dari ujung akar dan menyebabkan abses (penumpukan nanah). Nanah yang terkumpul di sekitar gigi cenderung akan mendorong gigi keluar dari kantongnya. proses menggigit akan mengembalikan gigi ke tempatnya, disertai nyeri yang luar biasa.
Nanah bisa terus terkumpul dan menyebabkan pembengkakan pada gusi di dekatnya atau bisa menyebar lebih jauh melalui rahang (selulitis) dan mengalir ke dalam Bau Mulut No Way mulut atau bahkan menembus kulit di dekat rahang
FAKTOR DAN PENCEGAHAN SAKIT GUSI
Tuhan memberikan kita kehidupan, dan tuhan memberi kita pula kesehatan dan penyakit, jadi apa bila kita mengalami rasa kurang enak pada badan kita, berarti tuhan masih menguji kita, karena penyakit datangnya ada sebab sebab tertentu, seperti halnya penyakit pada gusi, namun jangan takut setiap penyakit pasti ada obatnya, sebelum kita mengobati alangkah baiknya apabila kita mencegahnya, misalnya sakit pada gusi, Penyakit gusi adalah satu peradangan yang dialami oleh gusi, yang selanjutnya bisa mempengaruhi tulang yang menopang gigi kita. Peradangan tersebut disebabkan oleh bakteri yang menjadi ‘plak’ gigi, lengket, dan lama-kelamaan akan melapisi gigi kita.
Maka, jika kita tak membersihkannya tiap hari, dengan menyikat gigi maupun membersihkan gigi dengan ‘benang’ gigi (flossing), ‘plak’ gigi kemudian akan makin terbentuk dan bakteri tak hanya menginfeksi gusi kita, namun juga membahayakan lapisan luar gusi dan tulang yang menopang gigi kita.
Ada beberapa tahapan timbulnya penyakit gusi :
1. Gingivitis
Ini merupakan tahap awal dari timbulnya penyakit gusi, peradangan disebabkan oleh ‘plak’ yang terbentuk di sekitar gusi. Jika pembersihan gigi yang dilakukan setiap hari tak mampu membersihkan dan mengangkat ‘plak’ yang terbentuk, hal itu bisa memproduksi racun yang bisa menyebabkan iritasi pada lapisan luar gusi, dan timbullah gingivitis.
Jika gusi kita berdarah saat kita menyikat gigi atau membersihkan gigi kita dengan ‘benang gigi’. Pada tahap awal penyakit gusi ini, kerusakan lebih lanjut bisa diatasi, asalkan tulang dan jaringan luar gusi yang menyangga gigi yang terinfeksi tersebut masih belum terinfeksi juga.
2. Periodontitis
Pada tahap ini, tulang penyangga gigi dan jaringan yang menyangga gigi di tempat yang terinfeksi tersebut sudah mengalami ‘kerusakan’. Gusi kita mulai membentuk ‘kantong’, yang akan menjadi ‘perangkap’ bagi makanan yang menempel dan ‘plak’. Perawatan gigi yang rutin dan pembersihan sehari-hari yang dilakukan secara pribadi akan bisa mencegah kerusakan yang lebih parah.
3. Advanced Periodontitis
Pada tahap yang paling ‘parah’ dari penyakit gusi ini, jaringan dan tulang yang menyangga gigi telah hancur, yang mana hal ini bisa menyebabkan gigi tanggal. Hal ini sangat mengganggu kenyamanan gigi kita saat mengunyah, apalagi jika tak dilakukan perawatan yang rutin terhadap gigi. Sehingga pada akhirnya gigi harus dicabut, karena sudah rusak dan keropos.
Penyakit gusi dapat menyerang siapa saja, namun lebih sering terjadi pada orang dewasa. Jika hal itu bisa terdeteksi sejak awal, penyakit gusi bisa dihindari. Kita harus rutin memeriksakan gigi kita pada dokter gigi, jika kita mengalami gejala-gejala seperti dibawah ini:
- Gusi berwarna merah dan bengkak
- Gusi berdarah selama kita menyikat gigi atau melakukan flossing
- Gigi tampak lebih panjang, karena gusi tak lagi kuat menyangga
- Antara gusi dan gigi mulai ada jarak dan membentuk kantong
- Saat menggigit gigi goyang dan gusi terasa sakit
- Keluar nanah di antara gusi dan gigi - Bau nafas kita tak sedap dan mulut kita selalu merasa tak nyaman.
Mencegah Penyakit Gusi
Tahap awal dari penyakit gusi biasanya dapat dihindari dengan menyikat gigi dan flossing secara teratur. Menjaga kesehatan mulut juga akan membantu terbentuknya ‘plak’ gigi. Perawatan secara rutin oleh dokter gigi atau ahli kesehatan gigi yang lain adalah cara yang tepat untuk mengangkat ‘plak’ yang terbentuk dan kemudian mengeras menjadi ‘tartar’. Dokter gigi atau ahli kesehatan gigi yang lain akan membersihkan potensi terbentuknya ‘tartar’, di atas dan di bawah gusi.
Jika kondisinya lebih buruk, perlu dilakukan prosedur perawatan terhadap akar gigi. Prosedur tersebut akan membantu gigi, agar mampu menghambat tumbuhnya ‘plak’. Dengan perawatan secara berkala pula, tahap awal penyakit gusi bisa dideteksi sejak dini, sehingga menghambat kerusakan yang lebih parah.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment