Sebelum membahas mengenai varikokel, ada baiknya saya memahas lebih dulu tenteng varises. Istilah varises secara medis adalah terjadinya pelebaran pembuluh darah balik (vena) pada bagian tubuh tertentu akibat aliran darah balik yang kurang lancar di bagian itu. Aliran darah balik tersebut menjadi kurang lancar karena berbagai hal, namun pada kasus yang paling sering terjadi adalah adanya tekanan di bagian tubuh akibat pakaian yang terlalu ketat atau posisi tubuh/badan yang tidak semestinya yg bisa membuat aliran darah balik ke jantung terhambat.
Kita pasti sering disarankan untuk meluruskan kaki setelah melakukan olah raga, ini dimaksudkan agar aliran darah balik ke jantung lancar. Jika aliran ini tidak lancar / kaki tidak diluruskan, maka tekanan darah di area tersebut akan meningkat. Dengan naiknya tekanan darah pada bagian tubuh tersebut dan terbatasnya elasitas pembuluh darah untuk menahan laju pompa aliran darah balik, nahh ini yang bisa mengakibatkan pembengkakan/pelebaran pembuluh darah balik pada bagian tubuh tersebut. Inilah salah satu hal penyebab varises secara umum.
Pada dasarnya manusia mempunyai pembuluh darah balik (vena) yang relatif sama elastisitasnya. Makannya, varises dapat terjadi dimanapun ada aliran darah balik (vena) yang kurang lancar dan menyebabkan pembengkakan/pelebaran pembuluh darah balik (vena).
Varikokel merupakan varises yang terjadi pada area sekitar skrotum. Pembuluh darah balik (vena) di areal skrotum ini membengkak akibat adanya penyempitan pembuluh darah balik (vena) yang menuju jantung. Varikokel biasanya terjadi pada mereka yang mengalami kenaikan berat badan setelah menikah. Ini disebabkan mereka yang telah menikah berat badannya bertambah namun pakaian yang dikenakan biasanya masih sama seperti sebelum terjadi kenaikan berat badan. Artinya celana yang digunakan oleh suami lebih sempit satu nomor atau lebih dari yang seharunya. Pemakaian celana (termasuk celana dalam) yang terlalu ketat akan menyebabkan terhambatnya / penyempitan aliran darah balik melalui pembuluh darah balik (vena) yang memicu terjadinya pembengkakan pada pembuluh darah tersebut.
Varises yang terjadi pada areal skrotum atau daerah sekitar penis (juga disebut dengan jaringan parut) akan menyebabkan meningkatnya panas tubuh di daerah tersebut meningkat, sedangkan sel sperma dapat tumbuh dan berkembang pada suhu optimum (2-3 C dibawah suhu tubuh kita) sehingga proses pembentukannya bisa terganggu kalau suhu di daerah skortum tersebut meningkat.
Pada suhu yang terlalu dingin, sel sperma tidak akan diproduksi oleh pria namun demikian sperma yang telah terproduksi dan tersimpan pada skrotum dapat tetap bertahan hidup. Pada suhu yang terlalu panas, sel sperma juga tidak dapat diproduksi oleh pria/laki-laki. Berbeda dengan pada suhu dingin, pada suhu yang panas, sel sperma yang telah terproduksi dan disimpan pada skrotum akan melemah dan bahkan mati.
Singkatnya, varikokel yang menyebabkan terjadinya penumpukan darah pada pembuluh darah balik (vena) di daerah skrotum akan mengurangi kesuburan pria/laki-laki karena sel sperma sudah melemah. Walaupun jumlah sperma yang dikeluarkan pada saat ejakulasi sudah cukup banyak, namun bila sperma tersebut tidak mampu berenang dan bertahan di dalam vagina / rahim maka sama saja sperma tidak akan mampu membuahi sel telur dan menyebabkan konsepsi.
Agar kesuburan pria / laki-laki dapat terjaga dan terhindar dari varikokel / jaringan parut berikut ini adalah beberapa hal yang patut anda pertimbangkan :
Kita pasti sering disarankan untuk meluruskan kaki setelah melakukan olah raga, ini dimaksudkan agar aliran darah balik ke jantung lancar. Jika aliran ini tidak lancar / kaki tidak diluruskan, maka tekanan darah di area tersebut akan meningkat. Dengan naiknya tekanan darah pada bagian tubuh tersebut dan terbatasnya elasitas pembuluh darah untuk menahan laju pompa aliran darah balik, nahh ini yang bisa mengakibatkan pembengkakan/pelebaran pembuluh darah balik pada bagian tubuh tersebut. Inilah salah satu hal penyebab varises secara umum.
Pada dasarnya manusia mempunyai pembuluh darah balik (vena) yang relatif sama elastisitasnya. Makannya, varises dapat terjadi dimanapun ada aliran darah balik (vena) yang kurang lancar dan menyebabkan pembengkakan/pelebaran pembuluh darah balik (vena).
Varikokel merupakan varises yang terjadi pada area sekitar skrotum. Pembuluh darah balik (vena) di areal skrotum ini membengkak akibat adanya penyempitan pembuluh darah balik (vena) yang menuju jantung. Varikokel biasanya terjadi pada mereka yang mengalami kenaikan berat badan setelah menikah. Ini disebabkan mereka yang telah menikah berat badannya bertambah namun pakaian yang dikenakan biasanya masih sama seperti sebelum terjadi kenaikan berat badan. Artinya celana yang digunakan oleh suami lebih sempit satu nomor atau lebih dari yang seharunya. Pemakaian celana (termasuk celana dalam) yang terlalu ketat akan menyebabkan terhambatnya / penyempitan aliran darah balik melalui pembuluh darah balik (vena) yang memicu terjadinya pembengkakan pada pembuluh darah tersebut.
Varises yang terjadi pada areal skrotum atau daerah sekitar penis (juga disebut dengan jaringan parut) akan menyebabkan meningkatnya panas tubuh di daerah tersebut meningkat, sedangkan sel sperma dapat tumbuh dan berkembang pada suhu optimum (2-3 C dibawah suhu tubuh kita) sehingga proses pembentukannya bisa terganggu kalau suhu di daerah skortum tersebut meningkat.
Pada suhu yang terlalu dingin, sel sperma tidak akan diproduksi oleh pria namun demikian sperma yang telah terproduksi dan tersimpan pada skrotum dapat tetap bertahan hidup. Pada suhu yang terlalu panas, sel sperma juga tidak dapat diproduksi oleh pria/laki-laki. Berbeda dengan pada suhu dingin, pada suhu yang panas, sel sperma yang telah terproduksi dan disimpan pada skrotum akan melemah dan bahkan mati.
Singkatnya, varikokel yang menyebabkan terjadinya penumpukan darah pada pembuluh darah balik (vena) di daerah skrotum akan mengurangi kesuburan pria/laki-laki karena sel sperma sudah melemah. Walaupun jumlah sperma yang dikeluarkan pada saat ejakulasi sudah cukup banyak, namun bila sperma tersebut tidak mampu berenang dan bertahan di dalam vagina / rahim maka sama saja sperma tidak akan mampu membuahi sel telur dan menyebabkan konsepsi.
Agar kesuburan pria / laki-laki dapat terjaga dan terhindar dari varikokel / jaringan parut berikut ini adalah beberapa hal yang patut anda pertimbangkan :
- Hindari penggunaan celana dan celana dalam yang terlalu ketat. Celana dan celana dalam yang terlalu ketat akan menghambat aliran darah pada pembuluh darah balik / vena dan akibatnya dapat memicu terjadinya varises / varikokel / jaringan parut. Bagi laki-laki / pria yang bertambah gemuk setelah menikah harap segera mengganti ukuran celananya sesuai dengan bertambahnya berat badan agar tidak memicu varikokel (jaringan parut) / varises pada skrotum pria.
- Hindari olah raga yang terlalu banyak lompat / loncat. Penderita varikokel (jaringan parut) / varises pada skrotum pria dihimbau untku menghindari gerakan melompat / meloncat agar beban pada skrotum tidak terlalu besar. Dengan menghindari gerakan tersebut diharapkan agar varikokel yang diderita dapat sembuh dan tidak menjadi lebih parah.
- Hindari mengangkat beban yang terlampau berat. Pada saat mengangkat beban yang terlampau berat, umumnya otot panggul menjadi lebih tegang. Kondisi ini akan memperparah terjadinya pelebaran pembuluh darah akibat banyaknya tekanan darah di bagian tersebut.
- Bagi penderita varikokel (jaringan parut) / varises pada skrotum pria dengan stadium lebih tinggi, tidak perlu khawatir karena pada saat ini varikokel dapat disembuhkan dengan cara operasi sama seperti operasi untuk varises biasa.
No comments:
Post a Comment