Penyakit kanker rupanya mendapatkan perhatian khusus dari sejumlah pakar kesehatan. Salah satunya kanker prostat, hingga kini berbagai kanker prostat merupakan jenis kanker yang menyerang kelenjar prostat, bagian penting dari organ reproduksi pria. Itulah sebabnya jenis kanker ini menjadi momok yang menakutkan bagi kaum pria.
Menurut penelitian kanker prostat ini menjadi penyebab kematian akibat kanker nomor tiga pada pria. Bahkan kanker prostat merupakan penyebab utama kematian akibat kanker pada pria di atas 74 tahun.
Penelitian yang dipublikasikan melalui jurnal “Public Library of Science (PLoS) ONE” belum lama ini menemukan bahwa protein dalam urine bisa menjadi indikator kuat risiko kanker prostat. Penelitian dilakukan ilmuwan dari Cancer Research UK Cambridge Research Institute dan Institute of Cancer Research (ICR).
Para peneliti Inggris itu mengemukakan, protein dengan kadar kurang ditemukan pada pria yang didiagnosis menderita kanker prostat. Protein itu disebut “microseminoprotein-beta” (MSMB).
Mereka mengambil sampel jaringan dan urine dari sedikitnya 350 pria, baik yang menderita kanker prostat maupun tidak. Hasilnya, MSMB ditemukan dengan kadar lebih rendah dalam urine pria yang didiagnosis kanker prostat. Penelitian juga menunjukkan, pria dengan tumor agresif lebih mungkin memiliki tingkat protein lebih rendah dalam urine.
“Protein itu mudah dilacak karena ditemukan dalam urine dan berpotensi menjadi tes yang sangat sederhana untuk melakukan identifikasi pria yang paling berisiko mengembangkan penyakit,” kata Hayley Whitaker, peneliti dari institut Cambridge.
Menurut Whitaker, hasil penelitian itu nantinya bisa menjadi metode baru bagi dokter untuk mendeteksi kanker prostat pada pasien.
Saat ini, tes skrining paling efektif yakni pengukuran kadar antigen spesifik prostat (prostate specific antigen/PSA) pada pemeriksaan darah. Namun dinilai ada keterbatasan pada jenis tes ini.
“Saat ini, mengetes PSA merupakan metode terbaik yang kami punya untuk mendeteksi kanker prostat tetapi itu memiliki pembatasan penting, jadi ada kebutuhan mendesak untuk menemukan biomarker seperti MSMB yang bisa digunakan dalam skrining dan diagnosis,” jelas Rosalind Eeles dari ICR dab Royal Marsden Hospital, yang juga ikut dalam penelitian.
Kanker prostat biasanya berkembang secara perlahan dan tidak menimbulkan gejala sampai pada stadium lanjut. Tak jarang gejalanya berupa kesulitan berkemih dan sering berkemih. Selain itu, air kemih dapat berwarna merah yang mengandung darah.
Pencegahan terbaik kanker prostat, terapkanlah pola hidup sehat. Perbanyak konsumsi sayuran dan buah, kurangi makanan berlemak, hindari rokok dan alkohol. Selain itu konsumsilah makanan dan minuman yang mengandung antioksidan dan omega-3.
Tak ketinggalan, pentingnya berolahraga. Bila perlu, lakukan pemeriksaan teratur 1 tahun sekali, terutama bagi Anda yang berisiko tinggi terkena kanker prostat.
No comments:
Post a Comment