Monday, March 12, 2012

Bahaya dari Hepatitis B


Hepatitis virus B sering tercatat sebagai penyebab dari radang liver pada masyarakat di Indonesia dan juga di Asia Tenggara. Hepatitis B pada saat menjangkiti tubuh penderita dapat terjadi peradangan akut pada hati yang dinamakan Hepatitis B Akut. Hepatitis B Akut ini pada sebagaian orang (80%) akan sembuh dengan sendirinya setelah 7 hingga 10 hari. Tetapi pada sebgaian yang lain akan terjadi terus peradangan pada hati dengan intensitas yang rendah tetapi dalam waktu yang panjang (lebih dari 6 bulan), hal ini yang dinamakan dengan nama hepatitis B kronik. Petanda awal yang dipakai untuk mengetahui infeksi hepatitis B adalah pemeriksaan HBsAg. Pada penderita hepatitis B kronik HbsAg menetap lebih dari 6 bulan. Selama dalam waktu ini penderita hepatitis B kronik terkadang merasa diri mudah lelah dan terkadang juga tidak merasakan apa - apa bila keadaan tubuh sedang sehat, tetapi proses peradangan dalam hati terus berlanjut hingga merusak seluruh struktur organ hati. Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui dan memantau dari perjalanan hepatitis B kronik adalah dengan pemeriksaan SGOT/SGPT, HbeAg dan pemeriksaan HBV-DNA. Bila pada pemeriksaan SGOT/SGPT tinggi (lebih dari 2x angka normal) dan HBV-DNA tinggi maka dianjurkan untuk mendapat obat anti virus hepatitis B. Monitoring dari fungsi hati sebaiknya dilakukan paling sedikit tiap 3 bulan untuk melihat progresifitas dari pertumbuhan virus hepatitis B.
Bahaya dari peradangan hati dan pertumbuhan virus hepatitis bila tidak diobati akan menjadikan organ hati kehinagan fungsinya dan menuju gagal organ hati dan keadaan ini bersifat ireversibel (menetap dan tidak bisa kembali pada keadaan normal)



 

Agenda Bulan Maret 2012

Pada bulan Maret ini RS Awal Bros Makassar memiliki berbagai program agenda, di antaranya adalah :
1.  Program Hospital Tour & Sosialisasi "PT Lippo General Insurance Jakarta"
  • Hari, tanggal : Kamis, 01 Maret  2012
  • Tempat       : Auditorium Lt9 RS Awal Bros Makassar
  • Waktu         : 13.00 Wita - Selesai
  • Tema          : "Prosedur Pelayanan Kesehatan Peserta Lippo"
2.   Program WORKSHOP "Kalbe Nutricion"
  • Hari, tanggal   : Kamis, 08 Maret 2012
  • Tempat         : Auditorium Lt9 RS Awal Bros Makassar
  • Waktu           : 14.00 Wita - Selesai
  • Tema            : Membangun Komunikasi Internal dan Eksternal yang Berdayaguna & Teknik Pendampingan Pasien yang dapat Mempercepat Pemulihan                                   Kesehatan
  • Narasumber    : Donny I Lumintang, S.Psi
3.  Program Edukasi "PERUM PERUMNAS"
  • Hari, tanggal : Kamis, 08 Maret  2012
  • Tempat       : Aula Perum Perumnas Lt2
  • Waktu         : 14.30 Wita - 16.00 Wita
  • Tema          : "Hepatitis & Penanggulangannya"
  • Narasumber  : Dr. Laila Qadrianti
4.  Program Edukasi "PT POS (KANWIL)"
  • Hari, tanggal : Senin, 12 Maret  2012
  • Tempat       : Aula PT POS & GIRO (Kanwil) Lt2
  • Waktu         : 14.30 Wita - 16.00 Wita
  • Tema          : "Hidup Sehat Dengan Kolesterol"
  • Narasumber  : Dr. Laila Qadrianti
5.  Program Edukasi "INDEX FURNISHINGS"
  • Hari, tanggal : Senin, 19 Maret  2012
  • Tempat       : Index Furnishings Mall Panakkukang
  • Waktu         : 14.30 Wita - 16.00 Wita
  • Tema          : Donor Darah
6.  Program Edukasi "STIE NOBEL"
  • Hari, tanggal : Selasa, 20 Maret  2012
  • Tempat       : Index Furnishings Mall Panakkukang
  • Waktu         : 14.30 Wita - 16.00 Wita
  • Tema          : Dampak Buruk Narkoba "
  • Narasumber  : Dr. Laila Qadrianti
7.  Program Seminar Awam "INDEX FURNISHINGS"
  • Hari, tanggal : Rabu, 21 Maret  2012
  • Tempat       : Index Furnishings Mall Panakkukang
  • Waktu         : 14.30 Wita - 16.00 Wita
  • Tema          : Pengenalan & Penanganan Hepatitis "
  • Narasumber  : Dr. Laila Qadrianti

Rhinitis alergi


Pernah ngga kalian bersin-bersin dengan hidung meler ketika menghirup sesuatu misalnya debu, serbuk sari, atau bulu binatang? Kemudian mungkin hidung dan mata terasa gatal? Hidung buntet? Mata berair? Kalau iya, mungkin Anda menderita rhinitis alergi. Apa itu rhinitis alergi? Tulisan di bawah ini membahas tentang rhinitis alergi.

Apa itu rhinitis alergi?
 Rhinitis berasal dari kata “rhino” yang artinya hidung, dan “itis” yang artinya peradangan. Jadi rhinitis adalah gangguan peradangan pada selaput mukosa/lendir hidung. Sedangkan alergi adalah penyebabnya. Jadi rhinitis alergi adalah peradangan selaput lendir hidung karena alergi. Istilah lainnya dalam bahasa Inggris adalah “hay fever”. Apa ada rhinitis yang bukan karena alergi? Ya, ada. Rhinitis bisa juga disebabkan karena hipersensitivitas saraf-saraf di sekitar hidung, misalnya terhadap perubahan cuaca, perubahan kelembaban udara, dll. Rhinitis jenis ini disebut rhinitis vasomotor. Rhinitis jenis ini tidak mempan diobati dengan obat anti alergi.

 Apa yang terjadi pada rhinitis alergi?
 Rhinitis alergi diawali dengan proses alergi, di mana ketika seseorang secara tidak sengaja menghirup suatu alergen (misalnya serbuk sari bunga, debu, jamur, bulu, dll), maka tubuh akan berespon menghasilkan senyawa kimia yang disebut histamin dari sel mast. Histamin akan beraksi pada reseptornya yang berada di saluran nafas (hidung) dan sekitarnya, menyebabkan gejala-gejala seperti tersebut di atas.

Apakah rhinitis alergi bersifat menurun? Hm…. sifat alergi sendiri bersifat menurun. Tetapi jenis alergi yang diturunkan bisa bervariasi. Seorang dengan rhinitis alergi mungkin akan memiliki anak dengan alergi kulit (eksim), atau asma, atau alergi yang lain.

Bagaimana mengetahui apakah kita alergi atau tidak?

Seorang dengan riwayat alergi mungkin bisa mengidentifikasi kapan atau pada kondisi apa ia mengalami reaksi alergi. Umumnya ketika diperiksakan ke dokter, dokter akan menanyakan apakah ada riwayat alergi keluarga, macam alergi yang dialami, dan macam alergen yang diketahui. Selain itu, untuk memastikan apakah seseorang benar menderita alergi, akan disarankan pemeriksaan dengan skin test. Skin test adalah suatu uji dengan menyuntikkan di bawah kulit atau menggoreskan beberapa jenis alergen pada kulit. Biasanya dilakukan pada kulit lengan bawah atau punggung (untuk anak-anak). Kemudian diperiksa apakah pasien memberikan respon positif terhadap alergen tertentu. Dari test itu, sekaligus bisa dipastikan macam alergen yang sensitif bagi pasien. Jika dokter menentukan bahwa Anda tidak dapat menjalani tes kulit, tes darah tertentu juga dapat membantu diagnosis. Tes ini mengukur tingkat zat tertentu yang terkait dengan alergi, yang disebut imunoglobulin E (IgE). Hitung darah lengkap (Complete Blood Count), khususnya jumlah eosinofil, juga dapat membantu mengungkapkan ada-tidaknya alergi.

Apa pengobatannya?
Pengobatan terbaik adalah untuk menghindari alergen. Mungkin tidak bisa untuk sepenuhnya menghindari semua alergen yang memicu, tapi setidaknya kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi paparan alergen. Selain menghindari alergen, ada berbagai obat tersedia untuk mengobati rhinitis alergi. Obat mana yang diresepkan dokter tergantung pada jenis dan beratnya gejala, usia, dan apakah ada kondisi medis lain (seperti asma). Obat-obat untuk rhinitis alergi antara lain adalah:
Antihistamin
Antihistamin bekerja dengan baik untuk mengobati gejala alergi, terutama bila gejala tidak sering terjadi atau tidak berlangsung lama. Antihistamin terdapat dalam berbagai jenis dan merk, dan dapat digolongkan menjadi antihistamin generasi pertama dan kedua. Antihistamin generasi pertama contohnya CTM, prometazin, difenhidramin, mepiramin, yang bersifat sedatif (menyebabkan kantuk). Obat-obat ini bisa dibeli tanpa resep, dan dapat digunakan untuk gejala ringan sampai sedang. Pemberian obat golongan ini perlu dipertimbangkan jika pasien harus berada dalam keadaan waspada/terjaga, misalnya anak-anak yang harus belajar di sekolah, atau orang yang bekerja sebagai sopir atau menjalankan mesin, karena obat-obat ini bisa mengganggu pekerjaannya dengan sifatnya yang membuat kantuk. Antihistamin yang lebih baru, yang digolongkan generasi kedua, relatif tidak menyebabkan kantuk, atau sedikit menyebabkan kantuk. Beberapa ada yang bisa dibeli bebas, sebagian ada yang harus dibeli dengan resep dokter. Contoh obat-obat golongan ini antara lain fexofenadine, terfenadin, setirizin, loratadin, desloratadin, dll, dengan berbagai nama paten. Ada pula antihistamin dalam bentuk semprot hidung, yang berisi azelastin. 

Kortikosteroid

Untuk rhinitis alergi yang berat, kadang diperlukan lebih dari antihistamin, yaitu obat golongan kortikosteroid. Kortikosteroid dalam bentuk semprotan hidung merupakan pengobatan yang paling efektif untuk rhinitis alergi. Obat ini digunakan dalam jangka panjang untuk mencegah kekambuhan, tetapi juga dapat digunakan untuk jangka waktu yang lebih singkat. Banyak merek yang tersedia, dan cukup aman untuk anak-anak dan orang dewasa.

Dekongestan
Dekongestan adalah golongan obat untuk mengatasi gejala-gejala seperti hidung tersumbat. Obat ini terdapat dalam bentuk semprotan hidung, misalnya adalah nafazolin, tetrahidrozolin, oksimetazolin, dll, tetapi sebaiknya tidak digunakan lebih dari 3 hari. Hati-hati dengan semprotan hidung yang mengandung pengawet benzalkonium klorida, karena dapat memperburuk gejala. Dekongestan oral yang bersifat sistemik juga bisa digunakan, seperti fenilefrin, pseudoefedrin, atau fenilpropanolamin. 

Imunoterapi
Jika obat-obat tadi sifatnya hanya mengurangi gejala (tidak bisa menghilangkan sama sekali sifat alerginya), maka imunoterapi adalah pengobatan yang bersifat menghilangkan sifat sensitivitas tubuh terhadap alergen. Caranya, tubuh disuntik dengan larutan alergen secara teratur dengan dosis yang makin meningkat, sampai tubuh bisa beradaptasi terhadap alergen dan tidak lagi memberikan respon alergi. Namun terapi semacam ini membutuhkan komitmen yang tinggi, karena memerlukan waktu yang panjang, ketekunan menjalani terapi, dan biaya yang cukup besar.

Apakah ada obat anti alergi berbasis herbal?
Nah, kawan…… inilah yang sekarang sedang aku lakukan, yaitu mencoba mengembangkan formulasi obat berbasis bahan alam sebagai obat anti alergi. Beberapa tanaman obat diketahui memiliki efek sebagai stabilizer sel mast dalam penapisan secara in vitro, dan memiliki potensi untuk dikembangkan. Salah satunya adalah tanaman legundi (Vitex trifolia L). Daun legundi banyak dijumpai dalam komponen jamu tradisional untuk asma. Penelitian membuktikan bahwa ekstrak daun legundi memiliki aktivitas menghambat kontraksi trakea yang diinduksi histamin pada metode organ terisolasi. Secara in vitro, ekstrak daun legundi juga berefek menekan pelepasan histamin menggunakan suatu model sel mast. Uji-uji preklinik telah mendukung suatu dugaan kuat bahwa daun legundi memiliki sekaligus efek anti-histamin dan stabilisasi sel mast. Untuk itu, sangat menarik untuk dikembangkan lebih lanjut menjadi obat alternatif maupun suplemen terapi standar bagi penatalaksanaan penyakit alergi. Penggunaan kombinasi antara dua ekstrak tanaman dapat memberikan efek sinergistik yang menguntungkan. Pada penelitianku, ekstrak daun legundi dikombinasikan dengan ekstrak rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) dengan komponen utamanya kurkumin. Kurkumin, merupakan senyawa aktif yang terdapat pada Curcuma sp. yang mempunyai efek sebagai anti radang dan anti alergi. Karena itu, pada penelitian ini dikembangkan formulasi dan uji klinik terhadap kombinasi dua ekstrak herba, yaitu ekstrak daun legundi dan ekstrak rimpang temulawak sebagai fitofarmaka untuk anti alergi dan asma. Penelitian pendahuluan melaporkan bahwa kombinasi ekstrak daun legundi dan rimpang temulawak dapat menekan reaksi alergi dan efek antihistamin.

Tips Atasi Meler Ketika Pilek


Ketika sakit pilek, tubuh sedang mencoba membersihkan diri dari bakteri dan virus. Sel-sel goblet akan menghasilkan ingus lebih banyak. Semakin banyak ingus yang dihasilkan di hidung dan mulut dalam bentuk dahak, maka makin besar usaha yang dilakukan tubuh untuk membersihkan diri dari zat-zat berbahaya.

Produksi ingus yang berlebihan adalah salah satu produk sampingan dari penyakit. Ingus bertindak seperti penjaga, dan membuat benda yang tidak diinginkan keluar dari tubuh.

Ketika berada di lingkungan yang kotor atau berdebu, hidung akan mengeluarkan ingus yang berwarna keruh atau kehitaman ketika hidung ditiup. Kotoran itu akan masuk ke dalam tubuh jika tidak dihalau oleh ingus.

"Ingus memiliki beberapa peran. Salah satunya adalah menyelimuti dan melembabkan lapisan dalam mulut dan hidung, dan menjaganya agar tidak kekeringan. Ingus juga berfungsi melindungi tubuh, menangkap benda-benda dari luar yang ingin masuk ke dalam tubuh," kata Dr. Jeffery Spiegel, Profesor THT di Boston University School of Medicine seperti dilansir news.discovery.com, Kamis (12/1/2012).

Ingus diproduksi oleh sel goblet atau sel piala dalam mulut dan hidung. Sel-sel ini memproduksi ingus dari air, protein, dan polisakarida sehingga dapat melapisi sinus dan membran mulut, serta memberikan lapisan pelindung.

Ketika tubuh mulai melawan infeksi, ingus masuk ke dalam tubuh untuk meraih limbah sel darah putih dan membuangnya. Saat sel darah putih sudah jeuh, ingus mengangkut sampah tersebut dan mengeluarkannya dari tubuh.

Biasanya, ingus berwarna bening. Tetapi jika tubuh sedang memerangi bakteri, ingus akan berwarna hijau atau kuning karena membawa sel-sel darah putih.

Ketika pertempuran melawan virus flu masih dalam taraf ringan, sel darah putih kurang banyak digunakan sehingga ingus tetap jernih. Jadi, warna ingus juga dapat memberi petunjuk infeksi bakteri atau virus.

Seringkali, pengeluaran ingus dibarengi pemampatan sinus. Sinus sensitif terhadap perubahan tekanan. Seperti di pesawat terbang, ingus mengatur tekanan di dalam kepala dan menyesuaikan dengan perubahan tekanan di luar. Saat sakit, jaringan di hidung mulai membengkak. Karena sinus yang membengkak menutup saluran udara, tubuh akan merasa perbedaan tekanan sebagai rasa sakit di sinus.

"Saat jumlah ingus bertambah banyak, beberapa ahli berpendapat bahwa meniup hidung dapat membuat penyakit menjadi lebih buruk. Meniup hidung dapat mendorong ingus masuk lebih dalam pada sinus, sehingga menimbulkan masalah yang lebih parah di kemudian hari. Terkadang lebih baik membiarkannya keluar secara alami," saran Dr. Spiegel.

Ada beberapa cara untuk menjaga ingus tetap bekerja efektif tanpa mengorbankan manfaatnya.
1. Minum banyak air. Karena ingus mengandung air, minum banyak air akan membantu menjaga ingus yang mengental

2. Mandi air panas. Uap udara dengan kelembaban tinggi akan membantu membersihkan sinus. Inilah sebabnya mengapa uap dari semangkuk sup panas membantu dapat membantu bernapas lega ketika pilek.

3. Berkumur dengan air garam. ingus lebih mudah mencair dalam air garam. Dapat juga menggunakan air garam atau spray garam untuk hidung agar sinus sedikit terbuka.

4. Obat jika perlu. Jika ingus menjadi tidak terkendali, obat seperti guaifenesin cukup membantu.
(pah/ir)

5 Alasan Kesehatan Paling Mengejutkan untuk Minum Kopi


Meskipun kafein dapat menyebabkan kecemasan dan insomnia pada beberapa orang, namun kopi memiliki sifat unik seperti mengandung antioksidan yang lebih kuat daripada sumber lain dalam diet sehari-hari. Menurut sebagian peneliti, manfaat kopi yang diminum dengan sedikit gula jauh lebih besar daripada negatifnya.

"Biji kopi adalah salah satu tanaman yang paling sulit untuk disemprot dengan bahan kimia, sehingga biasanya kopi bebas dari bahan kimia," kata Beth Reardon, seorang direktur di Nutrition for Duke Integrative Medicine.

Berikut adalah 5 alasan paling mengejutkan untuk meminum kopi seperti dikutip Caring, Selasa (21/2/2012) antara lain:

1. Kopi dapat menurunkan risiko terkena diabetes tipe 2

Banyak hasil penelitian yang telah menunjukkan bahwa, bagi peminum kopi tanpa gula, semakin sedikit kemungkinan akan mengembangkan diabetes tipe 2. Menurut sebuah hasil penelitian, wanita menopause yang minum setidaknya 4 cangkir kopi sehari memiliki risiko kurang dari setengah untuk mengembangkan diabetes tipe 2.

Bahkan, setiap cangkir tambahan diperkirakan mengurangi risiko diabetes tipe 2 sebesar 7 persen. Penelitian tersebut telah dilakukan oleh peneliti Australia di tahun 2009 dan telah diterbitkan dalam Archives of Internal Medicine. Kopi diduga meningkatkan toleransi tubuh terhadap glukosa dengan mempercepat metabolisme dan meningkatkan toleransi insulin.

Konsumsi kopi meningkatkan kadar protein yang disebut hormon seks pengikat globulin (SHBG), yang tampaknya menawarkan perlindungan terhadap diabetes tipe 2 pada orang yang memiliki jenis tertentu dari mutasi genetik.

2. Kopi dapat melawan sel kanker

Telah ada bukti bahwa kopi dapat melindungi terhadap kanker tertentu, mungkin dengan meningkatkan perbaikan DNA. Beberapa studi telah menemukan hubungan terbalik antara konsumsi kopi dan risiko kanker hati.

Peneliti menemukan manfaat yang sama dari minum kopi dibandingkan bentuk lain dalam pencegahan kanker. Pada tahun 2011, tim Harvard menemukan bahwa perempuan yang minum beberapa cangkir kopi sehari memiliki risiko lebih rendah terkena kanker endometrium.

Studi lain pada tahun 2011 di Harvard melaporkan bahwa, untuk pria yang mengkonsumsi 6 cangkir kopi sehari, risiko kanker prostat mematikan sepenuhnya 60 persen lebih rendah, dan risiko dari setiap jenis kanker prostat adalah 20 persen lebih rendah.

Penelitian lain telah mengaitkan minum kopi dengan penurunan risiko kanker usus besar, kanker dubur, kanker mulut dan kanker kerongkongan. Kopi mengandung ratusan senyawa kimia, diantaranya senyawa antioksidan dan antiinflamasi yang dapat menurunkan penanda untuk proses kerusakan peradangan.

Senyawa antioksidan yang sangat aktif, misalnya methylpyridinium, ditemukan hampir secara eksklusif dalam kopi, karena proses pemanggangan biji kopi. Espresso memiliki 2-3 kali jumlah senyawa antikanker.

3. Kopi dapat menurunkan risiko demensia (pikun)

Para ilmuwan masih belum sepenuhnya memahami apa yang menyebabkan perubahan otak yang terkait dengan penyakit Alzheimer. Tetapi para ilmuwan belajar lebih banyak tentang faktor risiko demensia dan kebiasaan minum kopi hangat tampaknya dapat menurunkan risiko.

Orang yang mengonsumsi 3-5 cangkir kopi sehari 65 persen lebih rendah untuk mengembangkan demensia. Para peneliti percaya sifat antioksidan dari kopi dapat bekerja untuk mengurangi bentuk demensia vaskular. Minum kopi sudah dikenal melindungi terhadap diabetes tipe 2, penyakit kronis yang meningkatkan risiko demensia.

Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa kafein dalam kopi dapat meningkatkan efisiensi penghalang darah otak, menggagalkan efek negatif dari kolesterol tinggi pada fungsi kognitif. Ada juga kemungkinan bahwa peminum kopi hanya memiliki lebih banyak energi dan bergerak lebih. Peneliti menunjukkan bahwa olahraga juga merupakan pelindung terhadap demensia.

4. Kopi melindungi dari penyakit Parkinson

Setidaknya untuk pria, tampaknya cukup jelas bahwa kopi membantu menurunkan kemungkinan berkembangnya penyakit Parkinson. Dibandingkan dengan abstain, orang-orang yang mengonsumsi 2-3 cangkir kopi berkafein sehari memiliki risiko 25 persen lebih rendah dari Parkinson.

Para peneliti tidak yakin mengenai mekanisme pelindung tersebut, atau bahkan apakah senyawa kafein cukup bermanfaat sebagai pelindung. Faktor genetika mungkin juga memainkan peran. Sebuah hasil studi menemukan bahwa, subyek yang melakukan beberapa jenis gen yang disebut GRIN2A menerima manfaat dari kopi pada saraf yang melawan Parkinson.

5. Kopi dapat menurunkan risiko depresi

Menurut sebuah hasil studi dengan mengonsumsi kopi dapat menurunkan risiko depresi. Para peneliti dari Harvard School of Public Health melaporkan bahwa, orang yang minum 4 cangkir kopi atau lebih per hari memiliki risiko 20 persen lebih rendah mengalami depresi. Orang yang mengonsumsi 2-3 cangkir sehari memiliki risiko sekitar 15 persen lebih rendah.

Ada juga beberapa bukti bahwa kopi melindungi terhadap depresi pada pria. Minum kopi dapat menyebabkan peningkatan jangka pendek untuk energi dan suasana hati. Kafein dalam kopi mungkin adalah zat yang menyebabkan efek tersebut. Para peneliti Harvard melihat penurunan serupa dalam depresi di antara orang yang minum minuman ringan berkafein.

Reseptor otak yang bereaksi terhadap kafein ditemukan di basal ganglia. Basal ganglia merupakan bagian otak dimana neurotransmitter penting untuk depresi terkonsentrasi. Stimulasi reseptor secara berulang dapat membantu melindungi terhadap perkembangan depresi.

Cara Hindari Risiko Luka pada Kaki Penderita Diabetes


Ulkus atau luka pada kaki biasa terjadi pada orang dengan diabetes. Ketika kondisi diabetes sedang tidak terkontrol atau tidak diobati, maka dapat menyebabkan amputasi. Bahkan, diabetes adalah penyebab utama amputasi ekstremitas di Amerika Serikat dalam kasus-kasus yang tidak melibatkan cedera traumatis.

Istilah diabetes melitus mengacu pada sekelompok penyakit yang mempengaruhi bagaimana tubuh menggunakan glukosa darah, atau biasa disebut dengan gula darah. Glukosa sangat penting untuk kesehatan karena merupakan sumber penting dari energi untuk sel-sel yang membentuk otot dan jaringan. Selain itu, juga merupakan sumber utama bahan bakar otak.

Jika menderita diabetes, apa pun jenisnya, berarti memiliki terlalu banyak glukosa dalam darah. Terlalu banyak glukosa dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Komplikasi jangka panjang diabetes berkembang secara bertahap. Semakin lama menderita diabetes, semakin tinggi risiko komplikasi.

Komplikasi diabetes yang mungkin terjadi termasuk:

1. Penyakit kardiovaskular
2. Kerusakan saraf (neuropati)
3. Kerusakan ginjal (nefropati)
4. Kerusakan mata (retinopati)
5. Kerusakan kaki
6. Masalah pada kulit dan mulut
7. Masalah otak
8. Kanker

The American Podiatric Medical Association merekomendasikan cara untuk membantu mengurangi risiko luka pada kaki seperti dikutip dari HealthMonitor, Senin (12/3/2012) antara lain:

1. Hindari merokok dan alkohol.
2. Menjaga kadar kolesterol dalam rentang normal.
3. Mengelola kadar glukosa darah.
4. Pakailah sepatu dan kaus kaki setiap saat.
5. Periksa kaki secara teratur untuk adanya luka atau kelainan.
6. Merawat luka tetap bersih dan diperban.

Tips Penting Cara Merawat Bayi Anda


Anda baru memiliki bayi? Ingat, pola tidur bayi akan sangat menentukan kecerdasannya kelak. Karena hati hatilah, kembangkan pola tidur yang senyaman mungkin 7 8 jam sehari. Namun, Anda juga harus menciptakan pola yang sehat, dengan mengatur tingkat rutinitasnya, terutama di usia 4 7 bulan.
Kebanyakan bayi di usia itu akan hanya tidur 9 jam per hari meski ada juga yang bisa sampai 18 jam. Beberapa bayi, akan tidur siang selama 20 menit, yang lainnya bisa beberapa jam. Tidur siang akan menghindari bayi menjadi rewel pada malam hari dan membantu menjaga kesegarannya saat terjaga.
Kebanyakan bayi pada usia ini akan tidur siang satu kali di pagi hari dan sekali lagi setelah makan siang. Jika merasa tidur siang mengganggu waktu tidur malam hari, bangunkan saat akan tidur lagi di sore hari. Sehingga ia bisa tidur lebih lama di malam hari. Ini akan membuat Anda terhindar dari kerewelannya.

Berikut beberapa tips gampang membuai bayi Anda.
Pertama, sebaiknya bayi ditidurkan dalam posisi terlentang, karena ia bisa mencari posisi tidur sendiri nantinya.
The American Academy of Pediatrics menyarankan agar bayi ditempatkan terlentang saat tidur, untuk menghindari sudden infant death syndrome, atau kesulitan bernapas. Kecelakaan ini telah menurun 50% sejak rekomendasi diberikan pada 1992. Bayi yang tidur tengkurap akan menghirup kembali karbondioksida karena mereka jarang berganti posisi kepala. Pengecualian lain seperti bentuk kepala yang bisa menghalangi masuknya udara jika tidur tengkurap.
Kedua, sediakan bantal dan hindari dari kebanyakan bantal atau boneka yang bisa menutupinya saat tidur. Periksa juga tali atau pita pada mainan dan boneka yang bisa menyakitinya. Singkirkan mainan keras dari plastik atau kayu di atas tempat tidurnya.
Ketiga, bantuan lain seperti mandi air hangat bisa membantu tidur malam. Menyanyikan lagu, atau membuainya akan mempercepatnya tidur. Jika ia menangis, biarkan sejenak. Ia bisa berhenti dan terus tertidur. Jika tetap menangis, angkatlah beberapa saat.

Nah, tak sulit kan? Segampang menghadirkannya di dunia ini. (lpc/CN02)
Minggu minggu menunggu bayi.

Ada “penderitaan” para ibu hamil saat memasuki minggu ke 32, ketika tubuh cepat sekali lelah, badan mulai pegal pegal, yang membuat Anda malas melakukan apa pun, dan bawaannya tidur terus. Padahal, di minggu minggu itu, Anda seharusnya mulai “bekerja” berat untuk mempersiapkan kelahiran bayi dengan nyaman.
Kenyamanan melahirkan bukan saja bersangkut dengan diri Anda pribadi, tapi juga dengan mereka yang akan Anda “tinggalkan” untuk sementara. Karena itu, sebelum memasuki hari H yang penuh ketegangan itu, ikutilah beberapa tips berikut.

Sebulan sebelumnya,
Anda mungkin akan sibuk membersihkan rumah. Tapi, lihatlah kondiri tubuh Anda, ingat jangan sampai kelelahan yang berakibat kemungkinan bayi Anda tertekan dan lahir sebelum waktunya. Lebih baik, urusan rumah ini Anda serahkan pada pembantu, atau suami atau anak anak, atau mertua. Stamina Anda harus maksimal selama masa menunggu itu, demikian juga ketenangan batin.

Yang dapat Anda lakukan adalah berbelanja ke mal, melengkapi kebutuhan rumah untuk hal hal yang vital, misalnya belanjaan untuk keluarga. Susu, kopi, teh dan gula, atau mie instan, belilah dalam jumlah banyak, yang akan “memasok” kebutuhan keluarga saat Anda tak di rumah nantinya. Tapi, siapkan juga kebutuhan bayi Anda, jangan sampai lupa, ya?

3 Minggu sebelumnya,
Ini masa yang cukup krusial, karena bisa saja bayi lahir secara tiba tiba, karena masa sembilan bulan itu sudah dekat sekali. Karena itu, segeralah siapkan kebutuhan Anda dan bayi dalam dua tas terpisah. Pakaian bayi, bedak, popok, minyak angin, handuk lembut, dalam satu tas, dan daster kancing depan untuk Anda, handuk, sabun, sikat gigi, pasta, bedak, dan parfum dalam tas lainnya. Ingat, tata kedua tas ini di atas meja kamar Anda atau dalam lemari pakaian Anda, biar gampang mengambilnya, dan untuk tak lupa. Posisi yang tepat akan membuat Anda gampang ingat saat si bayi sudah menendang perut Anda.

2 Minggu lagi,
Ini saat untuk memanjakan diri, pergilah ke spa atau salon, potong kuku, manikur dan pedikur, creambath, potong rambut, facial, lulur, atau pijat ringan. Ingat, masa melahirkan tinggal amat dekat, dan tubuh Anda harus terawat memasuki hari tersebut. Memanjakan diri di spa juga akan membuat tubuh lebih rileks menghadapi hari H itu.

Seminggu lagi,
Siapkan daftar lengkap kebutuhan keluarga yang biasa Anda tangani dalam catatan kecil. Misalnya kapan anak Anda membayar SPP, membayar rekening listrik dan air, uang arisan, gaji pembantu, yang akan sangat berfungsi ketika Anda meninggalkan rumah dan “berjuang” melahirkan, juga masa menunggu pulih di rumah sakit. Jangan sampai hal “kecil” ini Anda lupakan, karena akan sangat membantu suami dan pembantu serta anak Anda.

Nah, dengan begitu, tak ada lagi hal yang Anda sia siakan ketika masa menunggu si mungil, semuanya terperhatikan.

Memahami bahasa sang bayi
Banyak kaum ibu yang mengeluhkan sulitnya mengetahui apa yang diinginkan bayinya. Ini karena bayi memang belum memiliki kemampuan berkomunikasi untuk menyampaikan keinginannya. Tapi, dengan memahami perasaan Anda, tak sulit untuk mengerti apa sebenarnya yang diinginkan bayi Anda.

Anda tentu sudah membaca banyak buku atau bertanya dengan banyak orang tentang kiat kiat mengurus anak. Anda juga tak mengabaikan naluri Anda sebagai orang tua, karena Andalah yang menimang, memandikan, menggantikan popok, dan sebagainya. Menurut Gwen Wurm, seorang ahli kesehatan anak dari University of Miami School of Medicine, Amerika Serikat, orang tua umumnya mengetahui kebutuhan anak anaknya.

Namun ada kalanya tingkah laku si kecil tak bisa Anda baca dan pahami. Tentu itu membuat Anda khawatir dan kalang kabut. Untuk gampangnya, ikutilah tips ini.
Pertama, ikuti perasaannya.
Perasaan merupakan bahasa pertama bayi. Jadi sebelum ia bisa berbicara, ia berbicara dengan cara mengungkapkan perasaannya: menangis saat ia tak nyaman dan lapar, tersenyum saat perutnya kencang, dan terkekeh kekeh ketika ia bahagia. Bayi juga mengembangkan harapan pada lingkungan berdasarkan tanggapan ibu terhadap perasaannya. Menurut Jay Belsky, dosen psikologi perkembangan di Universitas Pennyslvania, Amerika bila orang yang mengasuhnya hangat dan empatik, bayi akan percaya bahwa dunia ini aman.
Daniel Stren yang menulis Diary of Baby,
berpendapat bahwa ibu tak hanya memahami emosi bayi, tapi juga mengimbanginya dengan cara cara baru yang diciptakan secara spontan. Misalnya, bila bayi senang memainkan Loncengnya, ibu bisa mengayunkan anak layaknya lonceng yang bergoyang sambil tertawa.
Meski penyesuaian ini muncul secara intuitif, tapi makin orang tua mengenal jenis jenis isyarat emosi bayi, makin baik pula kemampuannya memahami si kecil.

Kedua, pahami tangisannya
Menangis adalah reaksi satu satunya cara bayi untuk berkomunikasi. Misalnya memberitahu bahwa ia lapar, terganggu, sakit, kotor, atau lelah. Setiap maksud itu biasanya punya tangis yang berbeda pula. Anda mungkin butuh waktu untuk mengenalinya.
Lalu bagaimana mengindikasikan tangis bayi sebagai suatu masalah? “Tangisan tersebut akan terdengar berbeda dari biasanya. Lebih nyaring atau melengking, terus menerus, dan sulit dihentikan,” ujar Gwen Wurm, MD, MPH, ahli kesehatan anak dari University of Miami School of Medicine, Amerika Serikat.
Tapi kalau Anda tidak mengalami kesulitan dalam menenangkan kembali si kecil, artinya tangisan bayi bukan merupakan masalah serius.
Cara paling mendasar yang dapat dilakukan orang tua dalam menanggapi perasaan bayi adalah dengan berempati. Yaitu memahami apa yang dirasakan bayi, kemudian menangganinya secara tepat. Misalnya, saat Anda mendengar tangisnya; apakah ia menangis karena minta makan, digendong, celananya basah, atau hanya ingin bermain.

Ketiga, tenangkan dengan timang.
Perilaku dan suasana hati si kecil sedikit banyak dipengaruhi oleh gerak. Suasana hati yang tak terkendali sering dialami oleh si kecil. Mereka akan memukul mukul anggota tubuhnya, memasang muka kencang, dan menangis tanpa henti. Menimang nimang adalah salah satu cara untuk menenangkan si kecil. Aktivitas itu akan membantu menyeimbangkan sistem syarafnya.
Pada dasarnya bayi senang bergerak atau digerakkan. Maka ia akan segera menghentikan tangisannya begitu Anda menimangnya. “Biasanya bayi lebih tenang setelah ditimang timang ketimbang cara menenangkan lainnya,” kata Lise Elliot, PhD, dalam Whats Going on in There: How The Brain and Mind Develop in the First Five Years of Life. Aktivitas itu, imbuh dia, juga mampu meningkatkan perkembangan motorik, perilaku, dan kemampuan si kecil untuk belajar. (CN02)
Anda sudah mengikuti tips kami bagaimana memahami bahasa tubuh sang bayi, dan sudah sampai tahap menimang sayang untuk memenangkan dan menyalurkan kasih sang Anda? Kini Anda harus siap untuk menangkap isyaratnya, dan berdialog dengan dia, tanpa harus berbahasa. Inilah tahap berikutnya.

keempat, pahami isyaratnya.
Bayi selalu memperlihat emosi yang tinggi ketika ia mencoba berkomunikasi dengan orang tuanya. Misalnya, ketika ibu masuk ke kamar untuk membereskan cucian, perlahan bayi Anda mendekati, merangkak, dan berusaha menarik perhatian. Menurut Tiffani, PhD, dosen psikologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Miami, Amerika, mula mula bayi akan memandang ibunya untuk memperoleh perhatian. Kemudian ia mulai mengoceh. Kalau dengan cara itu ia tak berhasil menghentikan kegiatan ibunya, ia akan menangis sampai mendapat tanggapan.
Tiffani menambahkan, bayi lebih suka rewel dan merajuk bila kurang perhatian. Tanda tanda bahwa bayi mulai bosan menarik perhatian adalah: membungkukkan punggung, mengembangkan cuping hidung, menyeringai atau bisa saja tiba tiba tertidur.

Kelima, coba berdialog.
Tentu, dialog ini tidak dengan bahasa, tapi mencoba “berbicara” lewat kontak mata, kontak tubuh, membelai atau menyentuh, tersenyum dan memujinya, meski ia belum mengerti. Percayalah, hal itu membuatnya mau berbagi cinta dan menjalani hidup dengan baik.
Jalinlah perasaan psikologis antara orang tua dan sang bayi. Dengan begitu kontak batin menjadi lebih dekat, dan naluri Anda menjadi amat peka. Salah satu cara mendekatkan diri dengan anak adalah kebersamaan saat menyusui. Ketika ibu menyusui bayinya, ayah pun dapat terlibat dengan mengelus dan berbicara pada si kecil.
Pada mulanya anak lekat pada ibunya, kemudian pada ayah dan saudara saudara kandungnya. Ini merupakan hal biasa. Demikian pula jika bayi merengek ke gendongan orang lain, kemudian tenang di gendongan ibunya. Sebetulnya ia bereaksi secara sehat, dan bukan bayi bermasalah. Namun bila bayi mendapatkan kesempatan untuk secara teratur mengenali dan menyesuaikan diri dengan orang lain, maka ia juga akan mampu merasa aman dalam gendongan orang lain. Dan lambat laun ia akan bersikap ramah kepada orang orang selain anggota keluarganya.

Ketujuh, redam emosinya.
Marah merupakan emosi yang mendominasi perkembangan anak usia satu tahun. Eskpresi emosi yang ini mulai tampak jelas pada usia ini. Hal ini karena di satu sisi si kecil sudah mulai memiliki banyak keinginan, sementara di sisi lain ia belum mampu mengekpresikan keinginannya tersebut dengan baik.
Nah, Anda harus memanfaatkan aspek emosi yang lain, yakni kasih sayang. Sejak lahir secara naluriah si kecil sudah ingin membina keterikatan dengan orang yang merawatnya. Dan setelah memasuki bulan bulan terakhir usia pertamanya, hubungan Anda dengan si kecil jadi penuh afeksi, yakni kehangatan perasaan, rasa persahabatan, dan simpati yang ditujukan pada orang lain. Ia selalu ingin duduk di pangkuan Anda, bermain bersama, dan dengan gembira menarik narik tangan Anda. Perilaku si kecil ini menunjukkan bahwa ia masih membutuhkan rasa aman, yang bisa diperolehnya dari Anda.

Nah, jika ketujuh hal di atas Anda lakukan, percayalah, jika bayi Anda menangis, itu hanya tangis kemanjaan saja, karena dia tahu, Anda telah memahami bahasa jiwanya.

Ketika bayi merasakan sakit
Dulu, bayi dianggap oleh para dokter tak pernah merasakan sakit. Tapi kini, mereka mulai meyani, begitu lahir pun, bayi sudah merasakan sakit. Dan para ibu, anjur mereka, harus mulai siap untuk memberikan obat penawarnya. Tapi, bagaimana tanda bahwa mereka kesakitan?
Pakar dari Childrens Hospital of New York Dr. William Schecter mengungkapkan, beberapa tahun lalu anak anak, khususnya bayi, tak dianggap memiliki rasa sakit. Sekarang diketahui, rasa sakit itu telah dirasakan sejak usia dini, oleh bayi sekalipun. Mereka juga perlu obat penawar, kata dokter yang melakukan penelitian tentang rasa sakit ini pada bayi pengidap kanker.
Masalahnya, Schecter mengungkapkan, mengetahui apakah anak merasakan sakit tak gampang, bahkan ini bagian tersulit. “Kita tidak dapat menanyai anak berusia satu setengah atau dua tahun yang belum bisa berkomunikasi untuk menceritakan bagaimana sakit yang dirasakannya,” Dr. Schecter mengungkapkan.

Oleh karena itu, Schecter mengungkapkan, dia sedang mengembangkan petunjuk untuk mengukur rasa sakit yang dirasakan anak. Petunjuk itu berdasarkan skala wajah, bagaimana seorang anak menunjukkan ekspresi yang sesuai dengan apa yang ia rasakan. Jadi, umpamanya, jika dia meringis, itu pertanda dia sakit.

Menandai wajah ini termasuk sulit, jika ibu meneyrahkan bayi pada asuhan pembantu. Karena itu, sebagai ibu, dekatlah Anda dengan sang bayi, dan selalulah perhatikan ekspresi wajahnya. Karena, jika ada seekor semut pun yang menggigitnya, ia tak bisa mengaduh, hanya wajahnya yang dapat menunjukkan itu. Waspadalah.